Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Saturday, April 20, 2024
redaksi@topcareer.id
Tren

Omicron sebabkan Gangguan Saluran Pernapasan pada Bayi Dan Balita?

Ilustrasi. (dok. istimewa)

Topcareer.id – Varian Omicron dari virus corona menyebabkan peningkatan dramatis dalam kasus croup pada bayi.

Croup adalah penyakit saluran pernapasan pada anak yang umumnya disebabkan oleh infeksi virus.

Anak yang menderita croup biasanya mengalami gejala yang khas, yaitu batuk keras seperti menggonggong.

Kondisi pernapasan yang berbahaya ini biasanya terlihat pada bayi dan balita, menurut data baru.

Croup yang menyebabkan batuk khas seperti menggonggong dan suara bernada tinggi saat pasien menarik napas, terjadi ketika virus menyebabkan pembengkakan pada saluran pernapasan yang membuatnya sulit bernapas.

Berdasarkan penyebabnya, croup dapat terbagi menjadi dua jenis, yaitu Viral croup dan Spasmodic croup.

Viral Croup

Viral croup merupakan jenis croup yang paling sering terjadi. Umumnya, croup jenis ini penyebabnya dari virus parainfluenza.

Tetapi, ada beberapa macam virus yang juga dapat menyebabkan viral croup, yaitu adenovirus, respiratory syncytial virus (RSV), dan virus campak.

Viral croup bisa menular melalui percikan ludah ketika yang terinfeksi batuk atau bersin.

Virus penyebab croup ini juga bisa menempel pada benda yang terkena percikan ludah orang yang terinfeksi.

Anak bisa terinfeksi croup jika menyentuh mulut, mata, atau hidung tanpa mencuci tangan setelah menyentuh barang yang telah terkontaminasi tersebut.

Spasmodic Croup

Ini merupakan jenis croup yang penyebabnya dari alergi atau asam lambung yang naik ke kerongkongan dan saluran pernapasan.

Meski sangat jarang terjadi, croup juga dapat disebabkan oleh infeksi bakteri atau zat kimia yang mengiritasi saluran pernapasan.

Dari awal pandemi hingga pertengahan Januari 2022, dokter darurat di Rumah Sakit Anak Boston merawat 75 anak dengan croup.

Delapan puluh persen dari kasus itu terjadi setelah Omicron mulai beredar pada Desember 2021, mereka melaporkan di Pediatrics.

Sebagian besar anak-anak dirawat dengan steroid dan boleh pulang, tetapi beberapa masih harus menjalani rawat inap.

Secara keseluruhan, anak-anak membutuhkan lebih banyak dosis obat dibandingkan dengan anak-anak dengan croup yang penyebabnya dari virus lain.

Baca juga: Omicron Bisa Sebabkan Masalah Serius Pada Penis, Ini Detailnya

“Ada gambaran yang sangat jelas dari saat Omicron menjadi varian dominan hingga saat kami mulai melihat peningkatan jumlah pasien croup,” kata pemimpin studi Dr. Ryan Brewster dalam sebuah pernyataan.

Sementara banyak virus dapat menyebabkan croup, orang tua harus mewaspadai kemungkinan bahwa anak dengan croup memiliki COVID-19.

Dan sebaiknya mempertimbangkan untuk menguji anak dan anggota keluarga lainnya, saran para peneliti.

the authorFeby Ferdian

Leave a Reply