Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Saturday, April 20, 2024
redaksi@topcareer.id
Lifestyle

Waspada! Berat Badan Naik Usai Libur Lebaran Bisa Dihantui Penyakit

Makan berlebih di saat lebaran bikin naik berat badan.Makanan di bulan ramadan. Dok/Dhakatribune.com

Topcareer.id – Selama libur lebaran, kita mungkin kurang memerhatikan makanan yang masuk ke dalam tubuh, termasuk porsinya. Padahal, makan berlebihan dan kurang bergerak dapat menyebabkan berat badan bertambah dan berisiko terserang penyakit. Lebaran kadang bikin berat badan naik.

Health Claim Senior Manager Sequis, dr Yosef Fransiscus mengatakan bahwa meningkatnya berat badan utamanya disebabkan karena terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak dan berkalori tinggi.

Ia menyampaikan, saat berlebaran biasanya tidak lepas dari opor ayam, gulai rendang, dan ketupat serta masih banyak lagi. Pun waktu bulan puasa banyak juga yang berbuka dengan menyantap makanan berminyak, banyak mengandung tepung, dan minuman manis.

“Mengonsumsi kalori lebih tinggi dari yang tubuh butuhkan berpotensi membuat berat badan naik drastis. Misalnya saja, tubuh membutuhkan sekitar 2000 kalori, jumlah tersebut bisa sekaligus ada dalam satu porsi hidangan lebaran,” kata dr. Yosef dikutip dari siaran pers, Rabu (11/5/2022).

Saat euforia berlebaran dan liburan telah usai barulah terasa berat badan naik drastis dan tidak mudah turun dalam waktu cepat.

Tidak hanya kalori, makanan yang mengandung gula dalam santapan lebaran, seperti kue kering dan minuman manis jika dikonsumsi sering dalam porsi banyak juga menjadi pencetus kenaikan berat badan hingga obesitas terjadi lebih cepat serta mudah terserang penyakit diabetes.

Ia menjelaskan, selain karena makanan tinggi kalori dan gula, penyebab berat badan naik dengan cepat juga bisa jadi karena kurang tidur dan kurang aktivitas fisik.

Saat mudik, seringnya kita kurang beristirahat dan lebih banyak menghabiskan waktu untuk bersantai. Saat tubuh kurang tidur, hormon insulin, leptin dan ghrelin menjadi tidak seimbang yang dapat memicu nafsu makan lebih tinggi sehingga durasi dan porsi makan bisa lebih banyak dari biasanya.

Baca juga: Tips Menghindari Kram Kaki Saat Berenang

Ditambah lagi dengan kurangnya aktivitas fisik seperti olahraga maka tubuh akan mengalami surplus kalori atau jumlah kalori yang masuk akan lebih banyak daripada yang dibakar. Kelebihan kalori dalam tubuh jika tidak habis terbakar akan menjadi timbunan lemak dan berat badan akan melonjak naik.

Dr Yosef mengatakan sesekali tidak mengapa memberikan tubuh makanan enak tapi saat menyantapnya tidak terlalu cepat agar bisa menikmati makanan tersebut dan tubuh tidak tergesa-gesa memproses makanan.

“Sesekali kita boleh makan enak untuk kesenangan dan bersilaturahmi asal porsi tidak berlebihan. Waktu berlebaran atau berlibur, kita tetap perlu mengendalikan diri dalam urusan makanan karena sejatinya tubuh lebih membutuhkan makanan bernutrisi dan cukup istirahat,” sebutnya.

Makan berlebihan dan tergesa-gesa dapat membuat tubuh lebih cepat kenyang dan menyebabkan masalah pencernaan.

Saat bersantap bersama keluarga atau kerabat, ambil makanan dalam porsi 20% lebih sedikit karena akan ada banyak kue lebaran, jangan memesan makanan dan camilan dalam jumlah banyak agar tidak perlu membawa pulang makanan ke rumah.

Dr. Yosef juga menyarankan agar masyarakat tetap aktif berolahraga sebagaimana dulu sering dilakukan pada masa awal pandemi agar tubuh tetap kuat dan imunitas terjaga.

Ia menyarankan agar masyarakat tidak mengabaikan olahraga rutin karena olahraga adalah cara sederhana dan murah untuk meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh, membantu mengendalikan kenaikan berat badan serta memelihara fungsi organ tubuh.

Leave a Reply