Topcareer.id – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengonfirmasi bahwa sejak 13 Mei 2022 hingga 21 Mei lalu, dilaporkan kasus cacar monyet tersebar di 12 negara yang bukan endemic virus cacar monyet. Terdapat 92 kasus yang dikonfirmasi laboratorium, dan 28 kasus suspek cacar monyet.
“Investigasi epidemiologis sedang berlangsung, namun, kasus yang dilaporkan sejauh ini tidak memiliki hubungan perjalanan yang mapan ke daerah endemic,” kata rilis WHO dikutip Senin (23/5/2022).
Berdasarkan informasi yang tersedia saat ini, masih menurut WHO, kasus terutama tetapi tidak secara eksklusif telah diidentifikasi di antara laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki (LSL) yang mencari perawatan di fasilitas perawatan primer dan klinik kesehatan seksual.
Tujuan dari Berita Wabah Penyakit ini adalah untuk meningkatkan kesadaran, menginformasikan kesiapan dan upaya tanggapan, dan memberikan bimbingan teknis untuk tindakan yang direkomendasikan segera.
Situasinya berkembang dan WHO memperkirakan akan ada lebih banyak kasus penyakit ini yang teridentifikasi seiring meluasnya pengawasan di negara-negara non-endemik.
Tindakan segera berfokus pada memberi tahu mereka yang mungkin paling berisiko terinfeksi dengan informasi yang akurat, untuk menghentikan penyebaran lebih lanjut.
Baca juga: 10 Negara Dengan Penduduk Terbanyak Di Dunia, Rusia Peringkat Keberapa?
“Bukti yang ada saat ini menunjukkan bahwa mereka yang paling berisiko adalah mereka yang pernah melakukan kontak fisik dekat dengan penderita cacar monyet, sementara mereka masih menunjukkan gejala,” menurut WHO.
WHO juga bekerja untuk memberikan panduan untuk melindungi penyedia layanan kesehatan garis depan dan petugas kesehatan lainnya yang mungkin berisiko seperti petugas kebersihan. WHO akan memberikan lebih banyak rekomendasi teknis dalam beberapa hari mendatang.
Berikut 12 negara yang dimaksud sudah terkonfirmasi memiliki kasus cacar monyet:
Australia
Belgia
Kanada
Perancis
Jerman
Italia
Belanda
Portugal
Spanyol
Swedia
Inggris
Amerika Serikat
