Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Thursday, April 25, 2024
redaksi@topcareer.id
ProfesionalTren

Pengin Kerja di Lazada? Kenalan Dulu Seperti Apa Budaya Kerjanya

Evelyn Yonathan, Chief People Officer, LazadaEvelyn Yonathan, Chief People Officer, Lazada Indonesia.

Topcareer.id – Jika ingin bekerja di suatu perusahaan, akan lebih baik jika kamu mengenal budaya kerja dan cara kerja perusahaan tersebut. Nah, untuk kamu yang ingin bekerja di salah satu platform e-commerce populer di Indonesia, Lazada, kamu juga perlu kenalan seperti apa budaya kerja di sana.

Sebagai awal kenalan, Lazada Group adalah pionir platform e-Commerce di Asia Tenggara. Selama 10 tahun terakhir, Lazada sudah mempercepat kemajuan di Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam melalui perdagangan dan teknologi.

Topcareer.id bertanya soal budaya kerja di Lazada dengan Evelyn Yonathan, Chief People Officer, Lazada Indonesia. Yang pertama kali keluar dari mulut Evelyn soal kultur kerja, yakni Lazada sangat open, memberikan kebebasan berbicara untuk semua pekerja di level manapun.

“Budaya kerja di lazada adalah sangat open, di mana kami berharap itu semua Lazadian (pekerja di Lazada) itu punya kebebasan untuk berbicara, di mana semua pengambilan keputusan bisa jauh lebih cepat,” kata Evelyn dalam wawancaranya kepada Topcareer, usai acara Lazada Forward Scholarship, Selasa (24/5/2022).

Ia lantas menjelaskan cara kerja di Lazada untuk menciptakan culture kerja yang diinginkan tersebut. Pertama, yakni memastikan bahwa semua infrastruktur di system Lazada mendukung untuk terbentuknya budaya kerja yang tebuka.

Misal, kata dia, jika ingin pengambilan keputusan menjadi lebih cepat, apakah kantor tersebut menyediakan sistem komunikasi yang menjembatani hal itu?

“Kalau masih pakai mesin ketik misalnya, ya tentu nggak bisa (mewujudkan hal itu). Nah, sistem komunikasi kita ini di Lazada sudah sangat terpadu, borderless di 6 negara, jadi semuanya serba cepat,” ujar Evelyn.

Baca juga: Ini Peran Pekerjaan Paling Dicari Di Singapura, Indonesia, Dan Vietnam

Yang kedua, untuk menciptakan budaya kerja yang serba cepat dan terbuka, yakni dengan membuat struktur organisasi yang lebih ringkas, tidak berlapis-lapis.

Pengambilan keputusan yang cepat dan tepat, menurut Evelyn tidak bisa terjadi jika struktur organisasinya masih berlayer-layer, yang pada akhirnya satu keputusan harus memperoleh persetujuan dari banyak pihak, ini bisa memperlambat langkah kerja di perusahaan.

“Kita mau pengambilan keputusannya cepat, tapi struktur organisasinya berlayer-layer, missal sampai 10 layer, mau ambil keputusan harus approval yang ini lalu yang itu lah, ya lama kalau seperti itu kan,” tutur Evelyn.

Satu hal kenalan terakhir, terkait budaya kerja di Lazada yang disebutkan Evelyn, yakni di Lazada itu buminya datar. Evelyn mengartikan kalimat itu bahwa semua pekerja di Lazada selevel.

“Di internal kita selalu komunkasi menggunakan DingTalk, jadi kayak WhatsApp, tapi untuk internal punya Alibaba. Dulu di DingTalk itu kamu cari nama Evelyn, yang keluar Evelyn ini levelnya, spv, apalah gitu, terus CPO. Tapi sekarang kamu hanya bisa lihat Evelyn as people tim. Kamu nggak akan bisa lihat level aku apa,” jelas dia.

Ia menegaskan lagi-lagi bahwa di Lazada tidak peduli pekerja dari background seperti apa, jika dia memiliki input yang baik, maka akan sangat diterima di Lazada.

Leave a Reply