Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Wednesday, April 24, 2024
redaksi@topcareer.id
Tren

Black Hole Ternyata Memiliki Suara, Seperti Apa?

Topcareer.id – Baru-baru ini NASA secara mengejutkan mengungkapkan bahwa tidak ada suara di luar angkasa adalah mitos.

Dalam acara Black Hole Week at NASA, badan antariksa tersebut merayakan acara dengan merilis suara lubang hitam yang sebenarnya.

Black hole atau Lubang hitam adalah wilayah ruang-waktu di mana gravitasi begitu kuat sehingga tidak ada partikel atau bahkan radiasi elektromagnetik seperti cahaya yang dapat lolos darinya.

Teori relativitas umum memprediksi bahwa massa yang cukup kompak dapat merusak ruang-waktu untuk membentuk lubang hitam.

Pada hari Rabu (4/5), NASA memberi gambaran sekilas di dalam lubang hitam di pusat gugus galaksi Perseus.

Jaraknya lebih dari 200 juta tahun cahaya dari Bumi.

Perseus dikenal sebagai kumpulan ratusan galaksi selebar 11 juta tahun cahaya yang diselimuti oleh gas panas.

Pada tahun 2003, para astronom menemukan bahwa gelombang tekanan yang dikirim oleh lubang hitam di pusat Perseus menyebabkan riak di gas panas di sekitarnya, yang dapat diterjemahkan menjadi nada suara.

Sayangnya menurut para peneliti, suara ini tidak terdengar di telinga manusia.

Gelombang suara sebenarnya ditemukan dalam data dari Chandra X-ray Observatory milik NASA.

Sekarang, NASA telah menerjemahkan data astronomi ini menjadi suara menggunakan proses yang disebut sonifikasi.

Kedengarannya? Sama sekali berbeda dengan suara lubang hitam versi ost Interstellar karya Hans Zimmer.

Baca juga: Produser Film Tom Cruise akan Bangun Studio Luar Angkasa di Orbit

Adakah suara di luar angkasa?

Ada kesalahpahaman populer bahwa tidak mungkin ada suara di ruang angkasa.

Mengingat fakta bahwa sebagian besar wilayah antariksa pada dasarnya adalah ruang hampa.

Tentunya, ini membuatnya jadi tidak ada media untuk gelombang suara merambat.

Padahal, di situlah gas panas yang mengelilingi kluster galaksi Perseus masuk.

Ternyata gas menyediakan media yang sempurna bagi gelombang suara untuk merambat, memungkinkan manusia mendengarkan seperti apa bagian ruang itu terdengar.

Proses sonifikasi melibatkan sinyal yang disintesis ulang agar dapat didengar oleh jangkauan pendengaran manusia dengan meningkatkannya sebesar 57 dan 58 oktaf di atas nada aslinya.

“Cara lain untuk menyatakan ini adalah bahwa mereka terdengar 144 kuadriliun dan 288 kuadriliun kali lebih tinggi dari frekuensi aslinya,” kata NASA (Satu kuadriliun adalah 1.000.000.000.000.000.000.)

Selain lubang hitam cluster galaksi Perseus, NASA merilis sonifikasi Black Hole terkenal lainnya di pusat galaksi Messier. Yang ini terkenal sebagai Black Hole pertama yang difoto.

Sonifikasi lebih lanjut dari data astronomi, serta informasi tambahan tentang prosesnya, dapat ditemukan di situs web ‘A Universe of Sound.’

the authorFeby Ferdian

Leave a Reply