Topcareer.id – Pemerintah Turki telah mengirim surat ke PBB secara resmi dan meminta agar negaranya disebut sebagai Türkiye.
Langkah ini dilihat sebagai bagian dari dorongan oleh Ankara untuk mengubah citra negara dan membedakan namanya dari Turkey (Ayam Kalkun).
Anadolu Agency mengatakan Stephane Dujarric, juru bicara sekretaris jenderal PBB António Guterres, mengkonfirmasi penerimaan surat dari Menteri Luar Negeri Turki Mevlüt avuşoğlu.
Agensi tersebut mengutip Dujarric yang mengatakan bahwa perubahan nama itu berlaku efektif “sejak” surat itu diterima.
Dujarric mengatakan kepada Washington Post: “Tidak jarang kami menerima permintaan seperti itu.”
Pemerintah Presiden Recep Tayyip Erdoğan telah mendesak agar nama Turkey yang diakui secara internasional diubah menjadi Türkiye (tur-key-YAY) seperti yang dieja dan diucapkan dalam bahasa Turki.
Negara itu menyebut dirinya Türkiye pada tahun 1923 setelah deklarasi kemerdekaannya.
Pada Desember 2021, Erdogan memerintahkan penggunaan Türkiye untuk lebih mewakili budaya dan nilai-nilai Turki, termasuk menuntut agar digunakan dalam penulisan label “Made In Türkiye” dan tidak menggunakan label dengan tulisan “Made In Turkey” pada produk yang diekspor.
Tak hanya itu, Kementerian Turki pun kini juga sudah mulai menggunakan Türkiye dalam dokumen resmi.
Baca juga: Turki Asia dan Turki Eropa, Apa Bedanya?
Pemerintah tahun ini merilis video promosi sebagai bagian dari upayanya untuk mengubah namanya dalam bahasa Inggris.
Video tersebut menunjukkan turis dari seluruh dunia mengatakan “Halo Türkiye” di tempat-tempat wisata terkenal.
Direktorat komunikasi kepresidenan Turki mengatakan pihaknya meluncurkan kampanye “untuk mempromosikan penggunaan ‘Türkiye’ secara lebih efektif sebagai nama nasional dan internasional negara di platform internasional”.
Penyiar negara berbahasa Inggris Turki TRT World telah beralih menggunakan Türkiye, para jurnalis pun berusaha membiasakan diri dengan perubahan nama negara tersebut.
TRT World berpendapat bahwa orang Turki lebih suka negara mereka disebut Türkiye.**(Feb)
