Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Friday, March 29, 2024
redaksi@topcareer.id
Tren

Tren Kerja Remote Naik, Indonesia Bakal Tawarkan Visa Digital Nomad

Menparekraf sebut baru 3% dari target pelaku usaha parekraf yang divaksin Covid.Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno. (foto: Kemenparekraf)

Topcareer.id – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tengah menggodok visa digital nomad yang menjadi inovasi baru dalam merespons arus digitalisasi dan pola perilaku karyawan yang diperbolehkan untuk bekerja secara jarak jauh

Seperti yang disampaikan oleh Menparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno bahwa kebijakan itu kini telah mencapai tahap akhir pembahasan.

“Visa digital nomad ini sudah memasuki tahap akhir pembahasan dan akan terus kami koordinasikan dengan teman-teman kita di kementerian dan lembaga terkait,” kata Sandiaga dikutip dari keteranagn resminya.

“Ini kita harapkan bisa menjadi salah satu terobosan dari regulasi karena salah satu poin daripada travel and tourism development index kita yang sangat membaik adalah koordinasi antara kementerian/lembaga. Kita harapkan dalam waktu segera akan kami berikan update-nya,” ujar dia.

Fenomena work from anywhere ini ternyata tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga seluruh dunia. Dari hasil survei terkait digital nomad ini, Menparekraf Sandiaga menjelaskan tercatat sebanyak 95 persen menunjukkan Indonesia khususnya Bali menjadi tujuan pertama bagi penikmat remote worker.

Menparekraf Sandiaga menambahkan, kebijakan visa digital nomad juga selaras dalam mendukung tercapainya target 1,5 juta wisatawan mancanegara untuk berwisata di Bali.

Baca juga: 4 Minuman Untuk Tingkatkan Mood Kerja Kamu, Yuk Coba!

Ia juga berharap kualitas kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali bisa mencapai antara 50 hingga 60 persen, dengan length of stay yang lebih panjang dan quality of spending atau jumlah belanja yang semakin tinggi. Sehingga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat.

“Kami ingin mereka lebih lama tinggal di Bali dan kami ingin pengeluarannya lebih berdampak terhadap ekonomi lokal saat mereka berkunjung dan berwisata di Bali,” ucap Sandiaga.

Menparekraf Sandiaga menjabarkan pengeluaran yang dilakukan selama wisman selama berada di Indonesia. Di antaranya untuk akomodasi 40 persen, makan dan minum 27,5 persen, belanja 7,89 persen, dan kesehatan 4,9 persen.

Sementara lima negara dengan penyumbang wisman ke Bali paling tinggi adalah Australia, Singapura, Inggris, Amerika Serikat, dan Prancis.

“Kami akan terus melakukan orkestrasi dan sinkronisasi agar rencana promosi ke depan Bali menjadi top of mind dari wisatawan mancanegara. Kami juga akan terus menggelar event internasional serta mendukung Bali sebagai kawasan workcation bagi para digital nomad dengan length of stay yang panjang dan berkualitas dengan kemudahan-kemudahan yang kami berikan,” papar dia.

Leave a Reply