Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Friday, April 19, 2024
redaksi@topcareer.id
Profesional

Negara Semakin Hancur, Presiden Sri Lanka Akhirnya Siap Untuk Mundur

Topcareer.id – Presiden Sri Lanka Telah Setuju Mundur, Para Pejabat Mengatakan. Berita ini muncul setelah ribuan pengunjuk rasa marah atas ketidakmampuan pemerintahnya untuk mengatasi gejolak ekonomi yang melumpuhkan, massa turun ke ibu kota dan menyerbu rumahnya.

Presiden Gotabaya Rajapaksa, yang keluarganya mendominasi politik di Sri Lanka selama hampir dua dekade terakhir, akhirnya telah setuju untuk mengundurkan diri.

Rajapaksa dinilai tak mampu menjalankan ekonomi negara pulau itu akibat banyak korupsi dan salah urus, menurut juru bicara parlemen negara itu, Sabtu (9/7).

Mahinda Yapa Abeywardena, ketua parlemen dan sekutu presiden, mengumumkan di penghujung hari yang kacau balau.

Para pengunjuk rasa berhasil merangsek masuk ke dalam kediaman yang juga kantor presiden.

Ribuan warga lainnya turun ke jalan di ibu kota negara, Kolombo, untuk menyatakan kemarahan mereka yang semakin besar atas ketidakmampuan pemerintahnya dalam mengatasi krisis ekonomi yang melumpuhkan.

Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi, presiden telah memberi tahu dia bahwa dirinya akan mengundurkan diri pada 13 Juli 2022 dan akan memastikan transisi kekuasaan yang damai.

Sri Lanka telah kehabisan cadangan devisa untuk impor barang-barang penting seperti bahan bakar dan obat-obatan, dan PBB telah memperingatkan bahwa lebih dari seperempat penduduk Sri Lanka berisiko kekurangan pangan.

Baca juga: 8 Negara di Dunia yang Telah Berganti Nama

Krisis ekonomi merupakan kemunduran besar bagi Sri Lanka yang masih bergulat dengan warisan perang saudara berdarah selama tiga dekade.

Sri Lanka semakin bangkrut karena harga energi yang tinggi dan inflasi makanan telah melanda sebagian besar dunia.

Invasi Rusia ke Ukraina telah membuat harga energi melonjak, sementara rantai pasokan makanan global semakin berkurang di bawah tekanan dan permintaan.**(Feb)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply