Topcareer.id – Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki menyampaikan bahwa setiap tahun ada sekitar 1,7 juta sarjana baru yang mencari pekerjaan. Sementara, total angkatan kerja baru mencapai 3,5 juta sarajana, namun yang terserap hanya 2 juta sarjana.
Dalam acara pembekalan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) bagi Dosen dan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC), Sabtu (16/7/2022), ia mengatakan mengingat pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen, setiap 1 persennya hanya mampu menyerap 400 ribu pekerja.
Sisanya, kata dia, jika tak ingin menjadi pengganguran harus mulai dari sekarang menyiapkan kurikulum untuk entrepreneur.
“Lapangan pekerjaan sebesar 90 persen disiapkan oleh UMKM. Syukur Alhamdulillah, dari survei yang ada, sekitar 73 persen anak-anak muda tak ingin jadi pegawai, mereka ingin jadi pengusaha. Untuk itu, harus diubah kurikulum di kampus jangan mencetak pegawai, tapi cetak pengusaha, inkubator siapkan menjadi pelaku usaha,” kata MenKopUKM dikutip dari siaran pers.
Menteri Teten mengatakan, melalui penerapan kurikulum kampus merdeka saat ini, mahasiswa diharapkan dapat hadir di tengah-tengah masyarakat terutama untuk menjadi seseorang yang kreatif, adaptif, dan mampu membantu memecahkan permasalahan di tengah masyarakat (Kemdikbud, 2021).
Baca juga: Wuih, Kacamata Pintar Ini Bisa Telepon Dan Kirim WhatsApp
“Pemuda adalah aset setiap negara. Studi McKinsey Global Institute menyebutkan bahwa pemuda yang merupakan 16 persen dari populasi global, merupakan kunci dari masa depan suatu negara untuk tetap tumbuh melahirkan inovasi, implementasi pembangunan berkelanjutan,” katanya.
Sementara itu anggota Komisi VI DPR Herman Khaeron mengatakan, sebagai mitra kerja dari KemenKopUKM, Komisi VI berkomitmen untuk mendukung upaya kementerian dalam mendorong Sejuta Wirausaha Mapan baru dari kampus. UMKM sebagaimana kehadirannya berhubungan langsung dengan hajat hidup masyarakat.
“Banyak ide dan gagasan menarik dari KemenKopUKM namun mesti diakui anggarannya terbatas. Ke depan, kami harap ide dan gagasan bisa dikolaborasikan dengan resource yang ada di Komisi VI, sehingga mempermudah akses teknologi dan permodalan bagi UMKM. Jangan sampai yang terjadi justru persaingan antar UMKM,” katanya.
Herman menyatakan, kemampuan UMKM untuk pulih dan bertahan dari krisis patut diapresiasi. Upaya KemenKopUKM dalam membina serta mendorong wirausaha dari kampus ke kampus pun perlu mendapat dukungan penuh berbagai pihak.