Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Thursday, November 21, 2024
idtopcareer@gmail.com
Tren

Ikuti Tradisi, Walikota Ini Nikahi Buaya agar Warganya Sejahtera

Ilustrasi. Dok/Healio.comIlustrasi. Dok/Healio.com

Topcareer.id – Seorang walikota di kota kecil Meksiko menjalani tradisi kuno dengan menikahi seekor buaya agar warganya diberi kelimpahan berkah dan sejahtera.

Walikota San Pedro, Huamelula Victor Hugo Sosa harus membungkuk untuk mencium moncong buaya kecil yang ia nikahi dan mulutnya telah diikat tertutup.

Pernikahan ritual itu kemungkinan berasal dari berabad-abad ke masa pra-Hispanik di antara komunitas adat Chontal dan Huave negara bagian Oaxaca. Ritual ini seperti doa memohon karunia dari alam.

“Kami meminta hujan yang cukup kepada alam agar kami memiliki banyak ikan di sungai dan sumber makanan cukup,” kata Sosa.

Oaxaca, wilayah yang terletak di bagian selatan Meksiko yang miskin bisa dibilang negara terkaya dalam budaya asli.

Selain itu juga merupakan rumah bagi banyak kelompok yang dengan keras kepala mempertahankan bahasa serta tradisi mereka.

Ritual kuno di San Pedro Huamelula, yang sekarang bercampur dengan spiritualitas Katolik, melibatkan mendandani buaya atau caiman dengan gaun pengantin putih ditambah pakaian warna-warni lainnya.

Reptil berusia tujuh tahun, yang disebut sebagai putri kecil, diyakini sebagai dewa yang mewakili ibu pertiwi, dan pernikahannya dengan pemimpin setempat melambangkan penyatuan manusia dengan dewa.

Baca juga: Walikota Ini akan Terima Gaji Pertamanya dalam Bentuk Cryptocurrency

Saat terompet dibunyikan dan genderang memberikan irama yang meriah, penduduk setempat membawa pengantin buaya di tangan mereka melalui jalan-jalan desa sambil para pria mengipasinya dengan topi mereka.

“Ini memberi saya begitu banyak kebahagiaan dan membuat saya bangga dengan tradisi ini,” kata Elia Edith Aguilar, yang dikenal sebagai ibu baptis yang menyelenggarakan pernikahan.

“Ini tradisi yang sangat indah,” tuturnya sambil tersenyum.**(Feb)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply