Topcareer.id – Perusahaan bank investasi dan keuangan multinasional, Morgan Stanley, yang kini giliran mengumumkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal terhadap 2 persen karyawannya secara global, berita ini pertama kali dilaporkan oleh CNBC.
PHK memengaruhi sekitar 1.600 dari sekitar 82.000 pekerjanya di semua divisi, menurut salah satu sumber.
Seperti bank investasi lainnya, Morgan Stanley telah menghentikan pemutusan hubungan kerja selama pandemi, karena aktivitas transaksi melonjak di seluruh industri dan bank berlomba mencari karyawan untuk menangani beban kerja.
Tetapi kegelisahan dalam ekonomi global, di samping penurunan tajam dalam pembuatan kesepakatan, telah memaksa bank investasi untuk sekali lagi memangkas tenaga kerja mereka.
Baca juga: Lima Tren Dunia Kerja Pada 2023
“Beberapa orang akan dilepaskan. Kami membuat beberapa pemotongan sederhana di seluruh dunia. Di sebagian besar bisnis, itulah yang Anda lakukan setelah bertahun-tahun berkembang,” kata kepala eksekutif Morgan Stanley, James Gorman.
Morgan Stanley, pada bagiannya, telah menggunakan pandemi untuk beralih lebih jauh dari fokus utama pada perbankan investasi dan menuju kehadiran dalam manajemen kekayaan berbasis biaya.
Tahun lalu, bank menyelesaikan pembelian perusahaan investasi dan manajemen kekayaan Eaton Vance senilai USD7 miliar tak lama setelah akuisisi E-Trade senilai USD13 miliar.
