Topcareer.id – Setelah lama menerapkan kerja dari jarak jauh (remote working) sejak pandemic, karyawan kantor Starbucks diminta untuk kembali ke kantor lagi setidaknya tiga hari dalam seminggu yang dimulai pada akhir bulan Januari ini.
Mulai 30 Januari, karyawan tanpa ‘jarak perjalanan’ (commuting distance) akan diminta untuk melapor ke kantor pusat raksasa kopi Seattle pada hari Selasa, Rabu, dan hari ketiga yang diputuskan oleh tim mereka. Memo itu tidak menentukan apa yang memenuhi syarat sebagai tempat tinggal yang dekat dengan kantor.
Pekerja yang lebih dekat dengan kantor regional juga akan diminta untuk datang tiga hari dalam seminggu, meskipun hari-hari tertentu tidak diwajibkan.
Tenaga kerja korporat raksasa kopi itu telah bekerja dari jarak jauh sejak awal pandemi. Pada bulan September, Starbucks meminta para pekerja tersebut untuk bekerja dari kantor satu hingga dua hari seminggu.
Baca juga: Garuda Indonesia Jadi Maskapai Penerbangan Paling Tepat Waktu Sedunia
Tetapi CEO Howard Schultz menulis dalam sebuah memo kepada karyawan pada hari Rabu bahwa data lencana menunjukkan bahwa karyawan tidak mematuhi arahan itu.
“Kebijakan baru ini dimaksudkan untuk membangun kembali hubungan kita satu sama lain dan menyinkronkan tim dan upaya,” kata memo dari Schultz, mengutip laman CNBC.
Dia juga membandingkan pekerjaan jarak jauh yang berkelanjutan dari pekerja perusahaan dengan barista, yang tidak pernah memiliki opsi itu.
Starbucks bukan satu-satunya perusahaan yang baru-baru ini mengamanatkan kebijakan kembali ke kantor yang lebih ketat. CEO Bob Iger, yang telah kembali untuk tugas kepemimpinan keduanya di Disney, mengatakan kepada karyawan bahwa mereka harus kembali ke kantor.
Elon Musk menetapkan ekspektasi yang lebih tinggi untuk kehadiran di kantor Twitter setelah dia mengakuisisi perusahaan media sosial tersebut. Dan karyawan Apple yang diamanatkan kembali bekerja tiga hari seminggu pada bulan September.
