Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Saturday, April 27, 2024
redaksi@topcareer.id
Tren

Indeks Literasi Digital Indonesia Naik, tapi Aspek Keamanan Masih Rendah

Ilustrasi main HP di kantpr. (foto: Faiz/Topcareer.id)Ilustrasi main HP di kantpr. (foto: Faiz/Topcareer.id)

Topcareer.id – Menurut hasil survei Indeks Literasi Digital tahun 2022 dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), ada peningkatan literasi digital Indonesia dari sebelumnya 3,49 menjadi 3,54 angka agregat.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Semuel A Pangerapan mengatakan, kenaikan itu lebih dominan dalam aspek budaya digital dan etika digital. Sementara, untuk aspek kemanan digital masih membutuhkan perhatian dan upaya bersama seluruh pemangku kepentingan.

“Hasil survei Indeks Literasi Digital Kominfo 2022 terdapat peningkatan sekitar nol koma nol lima poin. Dari sebelumnya 3,49 sekarang sudah mencapai 3,54 angka agregat,” kata dia dalam siaran pers, Rabu (1/2/2023).

Dirjen Semuel menyatakan secara umum ada peningkatan dari aspek budaya digital dan etika digital. Saat ini, kata dia, ada di angka 3,48, lalu untuk digital skill masih berada di sekitaran 3,52.

“Etika digital juga mengalami peningkatan 3,68. Ini adalah hasil yang kita dapatkan dari tahun lalu kita adakan survei,” ujar dia.

Dirjen Aptika menambahkan, dalam aspek indeks keamanan (safety) masih perlu diperhatikan karena masih rendah. Nilainya baru 3,12, sehingga banyak fenomena di masyarakat, seperti banyak tertipu dan terpedaya oleh orang-orang yang memiliki niatan jahat.

Sejak tahun 2020, Kementerian Kominfo telah melalukan tiga kali survei Indeks Literasi Digital Nasional. Dirjen Semuel menyatakan survei itu ditujukan untuk mengetahui status literasi digital.

Baca juga: Tujuh Akademi Cakupan Pelatihan Digital Gratis Kominfo, Ada Fresh Graduate

“Hasil pengukuran kita bagi dengan wilayahnya. Bagaimana di wilayah-wilayah tertentu, memang ada perbedaan. Kalau kita lihat misalnya di Jogja, literasi digital masyarakatnya 3,64. Begitu pula di Kalimantan Barat, jumlahnya sama,” jelas Dirjen Semuel.

Ketiga, lanjut dia, adalah Kalimantan Timur dan keempat Papua Barat, masing-masing mendapat nilai 3,62. Selanjutnya, di urutan lima ada Jawa Tengah dengan tingkat literasi digital masyaraktnya sebesar 3,61.

Menurut Dirjen Semuel, hasil survei juga menunjukkan upaya peningkatan literasi digital masyarakat di setiap provinsi, hal itu dibutuhkan agar program literasi digital bisa tepat sasaran.

“Tujuan pengukuran ini untuk mengetahui pemahaman literasi digital masyarakat di Indonesia. Kita ingin tahu petanya di mana saja yang perl]u dilakukan literasi digitalnya untuk ditekan lebih masif lagi,” tandasnya.

Dirjen Aptika menjelaskan literasi digital ini terbagi menjadi tiga segmen, yaitu pendidikan, pemerintahan (TNI dan Polri) dan masyarakat umum. Jika dilihat di segmen pendidikan, 3,70. Sedangkan segmen pemerintahan 3,74 dan di segmen masyarakat umum 3,50.

“Jadi, kami dalam melaksanakan ini bekerja sama dengan Katadata dan saat ini telah memasuki tahun ketiga melakukan survei. Harapannya, kita bisa mengukur bagaimana tingkat literasi digital masyarakat dan kita bisa menyikapi bagaimana kita melakukan literasi kepada masyarakat,” ungkapnya.

Leave a Reply