Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Thursday, April 25, 2024
redaksi@topcareer.id
ProfesionalTren

Lisensi Hingga Gaji, Ini Fakta-Fakta Kerja Jadi Pelatih Sepak Bola

Ilustrasi pelatih sepak bola. (Topcareer.id)Ilustrasi pelatih sepak bola. (Topcareer.id)

Topcareer.id – Bukan nggak mungkin bekerja jadi pelatih sepak bola. Apalagi saat ini banyak sekolah sepak bola hingga akademi yang membutuhkan talenta pelatih sepak bola. Tapi, sebelum resmi menjadi pelatih, seseorang harus memperoleh lisensi terlebih dahulu dan ada pula fakta-fakta lainnya seputar pelatih.

Topcareer.id berkesempatan berbincang dengan pelatih ASIOP, Apridiawan mengenai profesinya sebagi pelatih di akademi sepak bola. Berikut fakta-fakta yang dirangkum soal profesi pelatih sepak bola.

1. Butuh lisensi untuk jadi pelatih sepak bola

Jika ingin dilirik oleh akademi sepak bola bergengsi, lisensi pelatih jadi hal penting dalam persyaratan kerja menjadi pelatih sepak bola.

“Jika ingin merekrut seorang pelatih yang pertama kita lihat adalah CV-nya seperti apa, pengalamannya, prestasinya, kemudian yang terpenting adalah license-nya. Karena untuk melatih ya butuh license. Sama dengan ketika mengendarai kendaraan, kita harus punya SIM,” kata Apridiawan kepada Topcareer.id beberapa waktu lalu.

2. Lisensi pelatih sepak bola ada tingkatannya

Fakta kedua, perjalanan menjadi pelatih sepak bola harus melalui beberapa level lisensi. Mulai dari lisensi D, C, B, A, hingga A Pro.

Sementara Coach Apridiawan megatakan, untuk ASIOP sendiri, pelatih sepak bola disyaratkan minimal memiliki lisensi C atau B. Ia menjelaskan lisensi didapat setelah melalui pelatihan yang diadakan oleh federasi, dalam hal ini PSSI.

“Kalau lisensi D itu kan memang untuk grassroot, bagaimana kita melatih anak-anak. Kalau lisensi A itu bagaimana kita me-manage tim, lisensi A ini juga levelnya bisa ke Liga. Kalau di Indonesia mungkin kalau lisensi A sudah bisa jadi asisten Liga 1,” jelas Coach Apridiawan saat ditemui di markas ASIOP, Sentul, Bogor.

Baca juga: Alasan Ekonomi, Lebih Banyak Gen Z Sekarang Punya Kerja Sampingan

Masing-masing level, menurut Apridiawan, juga memiliki waktu pelatihan yang berbeda-beda. Untuk lisensi D dikatakan bahwa pelatihan mengambil waktu satu minggu, lisensi C 2 minggu, lisensi B sekitar 4 minggu, dan lisensi A 6 minggu.

3. Kualifikasi jadi pelatih sepak bola

Coach Apridiawan menuturkan, hal pertama yang harus dikuasai tentu saja bisa bermain bola dan paham dasar-dasar sepak bola. Karena pelatih pada akhirnya harus mencontohkan bagaimana bermain sepak bola yang baik untuk pemain.

“Kalau kita nggak bisa bermain sepak bola, bagaimana kita mau memperagakan ke pemain? Itu hal yang paling utama,” ujarnya.

Kualifikasi penting lain, lagi-lagi Coach Apridiawan menyebutkan lisensi jadi poin penting selanjutnya. Lisensi bagaikan syarat wajib yang membuktikan kemampuan serta penguasaan ilmu yang dimiliki seorang pelatih sepak bola. Selanjutnya, pengalaman juga menjadi penilaian penting.

4. Gaji mengikuti pengalaman dan lisensi

Disebutkan Coach Apridiawan bahwa semakin banyak jam terbangnya, semakin tinggi level lisensinya, maka akan semakin tinggi juga bayaran yang diterima. Namun, Coach Apridiawan enggan menyebut nominal berapa gaji pelatih sepak bola untuk akademi atau sekolah sepak bola.

Sementara, mengutip beberapa sumber, pelatih timnas Indonesia Shin Tae Yong, dikontrak dengan bayaran mencapai USD 1 juta atau setara dengan Rp15 miliar. Jadi, gaji pelatih sepak bola itu tidak main-main.

Leave a Reply