Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Thursday, May 2, 2024
redaksi@topcareer.id
ProfesionalTren

Tren 2024: AI Bisa Jadi Pusat Kehidupan Kerja Sehari-Hari

Ilustrasi tingkat adopsi AI generatif bagi dunia usaha masih belum sebanding dengan tren teknologi AI itu sendiri - artificial intelligence (AI).Ilustrasi tingkat adopsi AI generatif bagi dunia usaha masih belum sebanding dengan tren teknologi AI itu sendiri - artificial intelligence (AI).(Pexels)

Topcareer.id – Para ahli telah memproyeksi beberapa tren kerja pada 2024 mendatang, dan salah satunya yang menggema adalah soal Artificial Intelligence (AI). Pada 2024, para ahli memperkirakan bahwa AI akan memainkan peranan penting dalam membentuk tempat kerja bahkan jadi pusat kehidupan kerja.

AI dinilai jadi penyusup yang memicu ketakutan akan digantikannya manusia, mampu mengambil alih keputusan, dan bahkan menghilangkan lapangan kerja.

Menurut AI Employement Impact Report 2023, AI mengambil lebih dari lima pekerjaan pada tahun 2023: copywriter, pengisi suara, penerjemah, petugas polisi, dan pekerja layanan pelanggan.

Laporan tersebut memproyeksikan AI akan mengambil tujuh pekerjaan lagi dari manusia pada tahun 2024: coder, paralegal, terapis, desainer, telemarketer, asisten ritel, dan reporter berita.

“AI mungkin tidak menggantikan kita semua, namun AI pasti akan menjadi pusat kehidupan kerja kita sehari-hari dan mengurangi jumlah peran yang tersedia bagi manusia,” kata pakar CPRW & CV di CV Genius, Aaron Case dikutip dari laman Forbes.

“Laporan ini memperjelas bahwa Revolusi Industri Keempat sedang berlangsung dan menggarisbawahi betapa pentingnya adaptasi pekerja manusia.”

Baca juga: Tren Rekrutmen 2024 Menurut Talentvis Indonesia

Meskipun hanya 12% perusahaan yang telah mencapai tingkat kematangan AI yang cukup untuk mencapai pertumbuhan yang unggul, jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat dua kali lipat pada tahun 2024.

Sementara, Jennifer Dulski, CEO Rising Team, menyatakan bahwa kemajuan AI mengubah tugas, namun ia memperkirakan bahwa keterampilan antarpribadi, empati dan kerja tim akan menjadi yang utama. Hal itulah yang menawarkan keunggulan kompetitif di tengah maraknya AI generatif.

“Meskipun ada kekhawatiran mengenai perpindahan pekerjaan, gelombang AI akan melahirkan dua peran yang banyak diminati: pendorong AI dan posisi yang bergantung pada soft skill dan hubungan antarmanusia,” tambah Jennifer.

Eva Majercsik, chief people officer di Genesys, juga mengharapkan munculnya peran dan jabatan baru: Chief AI Officer (CAIO) untuk membantu memanfaatkan teknologi AI terbaru dan Chief Experience Officer (CExO), yang akan menjadi tangan kanan CEO, berfokus pada menjembatani kesenjangan antara departemen mana pun yang berperan dalam pengalaman pelanggan dan karyawan.

Leave a Reply