Topcareer.id – Amazon lagi-lagi lakukan PHK karyawan. Kali ini, ratusan karyawan dari divisi Prime Video dan MGM Studios terkena imbas PHK massal Amazon tersebut. Hal ini dilakukan demi keberlangsungan bisnis untuk jangka panjang.
Dalam salinan memo kepada karyawan, Senior Vice President Prime Video dan Amazon MGM Studios, Mike Hopkins menyampaikan informasi terkait PHK tersebut pada Rabu (10/1/2024).
“Sepanjang tahun lalu, kami telah melihat hampir setiap aspek bisnis kami dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan kami dalam menghadirkan lebih banyak terobosan film, acara TV, dan siaran langsung olahraga dalam pengalaman hiburan yang dipersonalisasi dan mudah digunakan bagi pelanggan global kami,” tulis Hopkins dalam memo itu, dikutip dari laman CNBC.
“Sebagai hasilnya, kami telah mengidentifikasi peluang untuk mengurangi atau menghentikan investasi di bidang tertentu sambil meningkatkan investasi kami dan fokus pada inisiatif konten dan produk yang memberikan dampak paling besar.
Sebagai akibat dari keputusan ini, kami akan menghilangkan beberapa ratus peran di Prime Video dan organisasi Amazon MGM Studios,” tambahnya.
Baca juga: Amazon PHK Ratusan Staf, Kini Giliran Divisi Alexa
PHK ini terjadi pada hari yang sama ketika unit streaming langsung Amazon Twitch mengumumkan akan memangkas 500 pekerja.
Amazon menjanjikan transisi atau PHK ini akan didukung dengan paket yang mencakup separation payment (uang kompensasi), tunjangan transisi sebagaimana berlaku di setiap negara dan dukungan penempatan kerja eksternal.
“Ini adalah keputusan yang sulit untuk diambil dan merupakan keputusan yang tidak dianggap enteng oleh saya dan tim kepemimpinan. Sulit untuk mengucapkan selamat tinggal kepada warga Amazon berbakat yang telah memberikan kontribusi berarti atas nama pelanggan, tim, dan bisnis kami. Terima kasih atas dedikasi dan kerja keras Anda,” tulis memo tersebut.
Amazon terus memangkas jumlah karyawannya setelah setahun melakukan PHK massal. Dimulai pada akhir tahun 2022 dan berlanjut hingga tahun 2023, Amazon memulai PHK terbesar dalam sejarahnya, dengan memangkas lebih dari 27.000 pekerjaan di hampir setiap area perusahaan.
