Topcareer.id – Jika kamu memutuskan resign dari kantor lama, mungkin beberapa waktu kemudian kamu ingin kembali ke mantan perusahaan. Namun, keputusan untuk kembali ke perusahaan lama perlu kamu pertimbangkan matang-matang.
Jika kamu memutuskan bahwa kembali ke mantan perusahaan masuk akal, maka kamu harus strategis tentang langkah apa yang akan kamu tempuh selanjutnya.
Vicki Salemi, pakar karier di Monster menyarankan untuk berbicara terlebih dahulu dengan orang-orang yang masih bekerja di sana, seperti mantan rekan kerja.
“Dapatkan pemahaman tentang apa yang berubah atau apa yang tidak berubah dan ke mana arah perusahaan,” kata dia, dikutip dari laman US News.
Dia juga merekomendasikan melakukan tugasmu dengan meneliti perusahaan, melihat feed media sosial mereka, dan hati-hati memeriksa informasi ini “dengan perspektif baru”, seolah-olah kamu belum pernah bekerja di sana sebelumnya. Untuk melakukannya, kamu dapat mengajukan pertanyaan berikut:
Apakah terlihat cocok?
Secara budaya, apakah kamu melihat red flag?
Apakah ada lowongan?
Baca juga: Penyesalan Karier Nomor 1 Yang Paling Umum Dialami Pekerja
Setelah kamu berbicara secara informal dengan satu atau lebih orang yang masih bekerja di sana dan menyelesaikan pengumpulan informasi, langkah selanjutnya adalah menghubungi mantan bos, tetapi hanya jika kamu berhubungan baik.
“Jika bosmu beracun dan kamu ingin kembali ke perusahaan, tetapi bukan pekerjaan lamamu, cobalah untuk terhubung dengan kepala departemen lain serta HR untuk melihat apakah ada yang cocok untukmu,” kata Salemi.
Ia menambahkan bahwa pendekatan ini perlu dilakukan dan dapat dimanfaatkan jika kamu adalah karyawan yang sangat baik, dan resign juga dengan cara yang baik.
“Saya mantan perekrut perusahaan dan bisa membuktikan ketika menjadi karyawan boomerang (karyawan yang kembali ke perusahaan lama), kandidat sering dipercepat melalui proses perekrutan karena mereka memiliki rekam jejak.”
Alasan jelasnya, adalah bahwa calon bos dapat menarik ulasan kinerja sebelumnya, dan orang sering dapat menjaminmu. Dengan pemikiran ini, Salemi mendorong calon karyawan bumerang untuk tidak malu mengejar peran baru di departemen lain di kantor lama.
