Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Monday, July 1, 2024
redaksi@topcareer.id
Tren

WHO Ungkap Kematian Pertama Akibat Flu Burung H5N2

Flu burung H10N3 pada manusia muncul di ChinaIlustrasi flu burung. (sumber: BBC)

TopCareer.id – Seseorang di Meksiko dilaporkan meninggal usai terjangkit flu burung H5N2, yang merupakan kasus pertama pada manusia yang diketahui.

World Health Organization (WHO) melaporkan pada Rabu, 5 Juni 2024, kasus kematian akibat flu burung ini menandai pertama kalinya seseorang di Meksiko terkena virus influenza A(H5) jenis apa pun.

Kategori virus yang luas ini juga mencakup virus yang saat ini beredar di antara sapi perah Amerika, yang disebut H5N1, yang baru-baru ini membuat tiga orang yang berkontak dekat dengan sapi jatuh sakit.

Dilansir Live Science, dikutip Jumat (7/6/2024), saat menyebabkan infeksi sporadis pada manusia, H5N1 telah menyebabkan pneumonia parah dan kematian pada setidaknya 50 persen kasus. Kematian yang terjadi baru-baru ini di Meksiko menunjukkan H5N2 juga dapat mematikan bagi manusia.

WHO menyebut, sampai sekarang belum ada virus A(H5) yang dapat menular secara berkelanjutan dari orang ke orang. Namun, ini bisa berubah di masa depan.

Untuk saat ini, “berdasarkan informasi yang tersedia, WHO menilai risiko yang ditimbulkan oleh virus ini (H5N2) terhadap masyarakat umum adalah rendah.”

Baca Juga: Kasus Pertama Flu Burung H10N3 Pada Manusia Muncul Di China

Kasus terbaru di Meksiko terjadi pada seseorang berusia 59 tahun yang mengalami demam, sesak napas, diare, mual, dan tidak enak badan di pertengahan April 2024. Dia mencari perawatan medis di rumah sakit Mexico City pada 24 April, tetapi meninggal di hari yang sama “karena komplikasi dari kondisinya.”

Menurut laporan kerabatnya, pasien juga diketahui punya beberapa penyakit penyerta, serta sudah terbaring di tempat tidur karena alasan lain selama tiga pekan, sebelum mengalami gejala flu burung.

Sampel cairan pernafasan pasien di Meksiko ini diambil pada 24 April. Ditemukan dia mengidap H5N2. Virus ini mirip dengan H5N1, karena keduanya membawa jenis protein yang sama, H5, pada permukaannya. Namun protein kedua bernama neuraminidase (N), memiliki bentuk yang sedikit berbeda pada tiap virus.

Menurut WHO, orang tersebut belum pernah melakukan kontak dengan unggas atau hewan lain. Biasanya, orang tertular flu burung melalui kontak dengan hewan yang sakit atau mati, atau lewat kontak dengan bahan-bahan dari hewan yang terkontaminasi virus tersebut.

Virus H5N2 sendiri baru-baru ini menyebar di antara unggas di Meksiko, sehingga meningkatkan peluang virus untuk menyebar ke manusia. Pihak berwenang masih menyelidiki potensi sumber infeksi fatal pasien tersebut.

Sejauh ini tidak ada kontak dekat pasien yang dinyatakan positif flu burung, dan belum ada bukti bahwa virus tersebut telah menyebar antarmanusia. WHO pun menyebut kasus ini tidak mengubah rekomendasi mereka mengenai langkah-langkah kesehatan masyarakat dan pengawasan influenza.

Leave a Reply