TopCareerID

Hindari Bilang 3 Hal Ini Saat Wawancara Kerja

Ilustrasi tips wawancara kerja - perekrut.

Ilustrasi wawancara kerja. (Dok. iStock)

TopCareer.id – Banyak cara untuk meyakinkan pemberi kerja atau HRD, untuk menerima Anda saat wawancara kerja.

Salah satu yang biasa dilakukan pelamar adalah memberitahukan apa saja sifat-sifat di dirinya, yang dinilai bisa jadi nilai tambah saat wawancara kerja.

Berperilaku mengesankan seperti tersenyum selama wawancara, atau berbicara dengan penuh percaya diri, juga sering dilakukan untuk memberikan kesan yang positif.

Meski begitu, menurut Nolan Church, eks HRD Google, ada beberapa hal yang harus dihindari selama wawancara, karena dikhawatirkan membuat pewawancara tidak tertarik.

Baca Juga: Wawancara Ditanya Minta Gaji Berapa? Begini Cara Jawabnya

Dilansir CNBC Make It, Church pun mengungkapkan, berikut tiga hal “red flag” yang harus dihindari selama wawancara kerja:

“Saya bekerja terlalu keras” atau “Saya seorang perfeksionis”

Saat pewawancara bertanya apa yang bisa ditingkatkan dari Anda, jangan gunakan frasa yang membuat Anda terkesan berpikir bahwa tidak butuh mempelajari apapun lagi.

Beberapa contohnya, menurut Church, seperti “Saya bekerja sangat keras” atau “Saya seorang perfeksionis.” Ia mengatakan, saat Anda melakukannya, persepsi yang mungkin muncul bisa jadi adalah “Anda tidak autentik.”

Pewawancara mungkin berpikir Anda tidak jujur tentang siapa diri Anda sebagai pribadi, atau Anda benar-benar berpikir Anda tidak bisa menjadi lebih baik sebagai pekerja.

“Saya tidak mempekerjakan Anda untuk menjadi sempurna,” katanya dikutip Kamis (18/7/2024). “Saya mempekerjakan Anda untuk berkembang bersama kami.”

Alih-alih, Church merekomendasikan Anda memberikan contoh kesalahan yang pernah diperbuat, apa yang dipelajari dari kesalahan itu, dan bagaimana lebih baik di masa depan.

Baca Juga: 3 Cerita Yang Disarankan Saat Wawancara Kerja

Apa saja yang melempar kesalahan

Jangan mengatakan hal negatif apapun tentang orang yang pernah bekerja dengan Anda, baik mantan rekan kerja, manajer, atau perusahaan. Menurut Church, apa pun yang mengalihkan kesalahan dari Anda ke orang lain terdengar buruk.

Ia mengatakan, orang-orang yang ingin Anda ajak kerja sama punya rasa kepemilikan dan akuntabilitas penuh, atas apa yang telah mereka lakukan di masa lalu, bahkan jika Anda melakukan kesalahan.

Mengambil tanggung jawab menunjukkan Anda cukup rendah hati untuk mengakui Anda tidak sempurna, dan Anda bersedia belajar dari kesalahan untuk menjadi lebih baik.

Baca Juga: Tips Bikin CV Menarik Perhatian HR Versi HireHub

“Saya tidak tahu”

Hindarilah pertanyaan dengan “Saya tidak tahu.”

Apabila ini terkait dengan generasi muda yang baru mau mulai karier, mungkin Anda tidak punya banyak pengalaman atau contoh nyata tentang apa yang dicapai.

Jika ini masalahnya, Church menyarankan tak masalah untuk mengakui Anda “tidak tahu”, tapi berikan juga cara Anda mencari tahu.

Di sini, saat wawancara kerja, berikan beberapa contoh bagaimana Anda mengatasi masalah secara hipotetis, untuk menunjukkan Anda proaktif bergerak maju.

Exit mobile version