TopCareer.id – Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Partai Buruh Said Iqbal mengungkapkan adanya tren perusahaan yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) melalui chat WhatsApp (WA).
“Sekarang kawan-kawan kamu tahu tidak, di-PHK pakai WA,” kata Iqbal dalam demo buruh di Jakarta pada Kamis (24/10/2024).
“Orang di-PHK pakai WA. Pesangon tidak dibayar, kemudian tidak diberitahu. Masa kamu biarkan yang kayak begini, itu neoliberalisme,” ujarnya.
Baca Juga: Upah Minimum Tak Naik, Buruh Ancam Mogok Nasional Bulan November
Dalam demo tersebut, ada dua tuntutan yang diminta oleh buruh yaitu naikkan upah minimum sebesar 8 sampai 10 persen, serta cabut Omnibus Law UU Cipta Kerja, khususnya klaster ketenagakerjaan dan petani.
Maka dari itu, Iqbal ingin agar Presiden Prabowo Subianto membuktikan bahwa pemerintahannya tidak menggunakan neokapitalisme dan neoliberalisme, melainkan dengan ekonomi Pancasila.
Usai demo pada Kamis kemarin, Iqbal pun mengungkapkan bakal ada aksi lanjutan pada 25 sampai 31 Oktober di daerah-daerah.
Baca Juga: Dinyatakan Pailit, Kemnaker Minta Sritex Tak Buru-Buru PHK Karyawan
“Nanti 11 sampai 12 November dan/atau 25 sampai 26 November kita mogok nasional,” kata Iqbal. Ia mengatakan, tanggal ini dipilih untuk melihat dulu itikad baik dari Menteri Ketenagakerjaan dan wakilnya.
“Harusnya menurut aturan tanggal 1 November keputusan upah minimum, dan harusnya MK juga sudah mengeluarkan keputusan tentang GR Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja uji materil,” kata Iqbal.
Dalam keterangan sebelumnya, Iqbal mengklaim bahwa aksi mogok nasional ini akan diikuti oleh sekitar lima juta buruh, dari 15 ribu pabrik di seluruh Indonesia.