Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Thursday, November 14, 2024
idtopcareer@gmail.com
Tren

Hari Sumpah Pemuda 2024, Ini Tema dan Sejarahnya

Logo 96 Tahun Sumpah Pemuda. (Dok. Kemenpora)

TopCareer.id – Indonesia memperingati momen Sumpah Pemuda setiap 28 Oktober. Hari Sumpah Pemuda 2024 dirayakan pada Senin (28/10/2024).

Adapun, tema Hari Sumpah Pemuda ke-96 tahun 2024 adalah “Maju Bersama Indonesia Raya”, dengan lima sub tema yaitu:

  • Pemuda Peduli Gizi Anak Indonesia untuk Generasi Sehat dan Produktif
  • Pemuda Indonesia, Bersatu dalam Kebhinekaan Berjuang Dalam Keindonesiaan.
  • Pemuda Indonesia, Sehat, Cerdas, Kreatif, Inovatif dan Berkarakter.
  • Transformasi Pemuda pada Pendidikan, Kesehatan, Kepemimpinan, Sosial Budaya, Teknologi, dan Ekonomi sebagai Energi Pemuda Majukan Indonesia.
  • Wujudkan Pemuda yang Maju, Mandiri dan Profesional.

Sumpah Pemuda merupakan ikrar kebangsaan yang dirumuskan melalui putusan Kongres Pemuda Kedua di Jakarta, pada 27-28 Oktober 1928.

Mengutip museumsumpahpemuda.kemdikbud.go.id, Kongres Pemuda kedua digagas oleh Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), organisasi pemuda yang beranggotakan pelajar dari seluruh Indonesia.

Baca Juga: Kejadian Unik Seputar Sumpah Pemuda 1928 yang Kamu Mungkin Belum Tahu

Kongres ini bertujuan memperkuat rasa persatuan dan kebangsaan Indonesia, yang telah tumbuh dalam benak dan sanubari pemuda-pemudi.

Sebelum kongres digelar, para pemuda menggelar pertemuan pada 3 Mei 1928 dan 12 Agustus 1928. Mereka kala itu membahas tentang pembentukan panitia, susunan acara kongres, waktu, tempat, dan biaya.

Kemudian, pertemuan itu menyepakati Kongres Pemuda Kedua akan digelar pada 27-28 Oktober 1928 di tiga lokasi berbeda yaitu gedung Katholieke Jongenlingen Bond, Oost Java Bioscoop, dan Indonesische Clubgebouw (Rumah Indekos, Kramat No. 106).

Keseluruhan biaya akan ditanggung oleh organisasi-organisasi yang menghadiri kongres serta sumbangan sukarela.

Baca Juga: Jaga Kesehatan Mental, Ini Tips Wujudkan Work-Life Balance Buat Pekerja

Di rapat pertama pada Sabtu, 27 Oktober 1928 malam di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Ketua Kongres, Sugondo Djojopuspito, memberi sambutan. Ia berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda.

Acara dilanjutkan dengan uraian Mohammad Yamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.

Lalu di rapat kedua pada Minggu, 28 Oktober 1928 di Gedung Oost-Java Bioscoop, dibahas mengenai masalah pendidikan.

Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan. Harus ada juga keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah, serta anak juga harus dididik secara demokratis.

Baca Juga: Tarik Minat Pekerja Gen Z, Perusahaan Bisa Lakukan Ini

Di rapat ketiga pada Minggu, 28 Oktober 1928 sore, Soenario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan.

Ramelan lalu mengemukakan tentang gerakan kepanduan yang tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Menurutnya, gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.

Theo Pengamanan lalu menyampaikan bahwa pandu sejati adalah pandu berdasarkan semangat kebangsaan dan rasa cinta tanah air Indonesia.

Sebelum ditutup, diperdengarkan lagu “Indonesia Raya” oleh Wage Rudolf Supratman melalui lantunan biola. Berikutnya, diputuskan ikrar Sumpah Pemuda yang berisi:

Kami putra-putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia

Kami putra-putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia

Kami putra-putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia

Leave a Reply