TopCareer.id – Puasa jadi ibadah yang dilakukan umat Islam di bulan Ramadan. Perubahan pola makan pun harus disertai asupan nutrisi yang sesuai kebutuhan tubuh, termasuk untuk buka puasa.
Lailatul Muniroh, dosen gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair) mengatakan, selama Ramadan terjadi perubahan frekuensi pola makan dan pemilihan makanan untuk berbuka.
Ia mengatakan, seringkali masyarakat memilih makanan dan minuman yang tinggi gula dan lemak untuk berbuka, misalnya gorengan dan minuman manis.
Lailatul mengingatkan, jika jenis makanan dan minuman semacam itu dikonsumsi berlebihan, efeknya malah berbahaya bagi kesehatan.
“Saat berpuasa metabolisme tubuh juga akan terjadi perubahan. Tubuh akan menggunakan cadangan energi dari glikogen dan lemak untuk beraktivitas,” kata Lailatul, mengutip laman resmi Unair, Senin (10/3/2025).
Baca Juga: 5 Tips Atur Belajar dan Bekerja Saat Puasa Ramadan
Dia menjelaskan, metabolisme juga akan melambat apabila pola makan tidak seimbang dan kurang aktif bergerak.
“Kemungkinan terjadi perubahan berat badan, tergantung pada keseimbangan asupan kalori dan aktivitas fisik,” ujarnya.
Perubahan pola makan saat Ramadan bisa bermanfaat jika dilakukan dengan baik, misalnya untuk detoksifikasi tubuh, pengelolaan berat badan, dan peningkatan kesehatan metabolik.
Namun, jika tidak dikontrol, dampaknya malah negatif seperti dehidrasi, gangguan pencernaan, dan peningkatan berat badan.
“Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan asupan gizi, cukup minum air, dan tetap aktif agar tubuh tetap sehat selama Ramadhan,” kata Lailatul.
Selain itu, penting untuk tetap aktif agar tubuh tetap bugar. Jika tidak melakukan aktivitas fisik atau mager, bukan tidak mungkin berat badan dapat meningkat.
Saat berbuka, penting untuk mengatur porsi makan secara bertahap dan seimbang agar nutrisi terserap optimal. Mengatur pola makan saat buka puasa juga bertujuan mengurangi risiko peningkatan gula darah secara drastis.
“Awali dengan makanan ringan, porsi kecil dan makanan yang mudah dicerna,” Lailatul menambahkan.
Baca Juga: Biar Tak Bau Mulut Saat Puasa, Lakukan Sederet Hal Ini
Menurutnya, pola Isi Piringku seperti yang dianjurkan Kementerian Kesehatan dapat dilakukan. Hindari juga makan berlebihan saat berbuka puasa.
“Batasi gula dan lemak berlebih, serta pastikan asupan cairan cukup untuk menghindari dehidrasi saat berpuasa,” kata Lailatul.
Lailatul juga menyarankan Anda untuk menghindari makanan tinggi gula, gorengan, tinggi garam, minuman berkafein, pedas, dan tinggi santan saat buka puasa.
Hal ini agar tubuh tidak mengalami lonjakan gula darah, dehidrasi, atau gangguan pencernaan. Pilih makanan alami dan bergizi seperti buah segar, makanan yang direbus, dikukus atau dipanggang, serta minuman sehat.
“Mulai dengan air putih atau infused water, kurma, dan buah segar sebelum makan utama yang mengandung karbohidrat kompleks, protein, lemak sehat, serta sayur dan buah,” kata Lailatul.
“Hindari makanan tinggi gula, gorengan, dan minuman bersoda agar tidak menyebabkan lonjakan gula darah atau gangguan pencernaan,” pungkasnya.