Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Tren

Kedermawanan Masyarakat Indonesia Tinggi, Bisa Bantu Makan Bergizi Gratis

Ilustrasi Makan Bergizi Gratis. (Indonesia.go.id)

TopCareer.id – Sifat kedermawanan masyarakat Indonesia yang tinggi bisa jadi bantuan untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Menurut World Giving Index (WGI) 2024 oleh Charities Aid Foundation (CAF), Indonesia mempertahankan posisi sebagai negara paling dermawan di dunia, selama tujuh tahun berturut-turut, mengungguli Myanmar di 2017.

Survei yang dilakukan di 2023 ini melibatkan 145.702 responden dari 142 negara dan wilayah.

Direktur Riset dan Komunikasi Lembaga Survei KedaiKOPI, Ibnu Dwi Cahyo juga mengatakan data itu selaras dengan riset mereka, yang mengungkapkan bahwa masyarakat Indonesia memiliki semangat berbagi yang tinggi.

Baca Juga: Indef: Makan Bergizi Gratis Jangan Sampai Jadi Lahan Korupsi Baru

Dalam keterangan tertulisnya, Ibnu menyebut bahwa survei yang mereka lakukan pada Desember 2024 dari 1.116 responden, 92,6 persen di antaranya melakukan donasi pada 2024.

“Bahkan ada 77,8 persen sektor informal juga melakukan donasi pada 2024. Dari seluruh responden menilai bahwa donasi sangat penting sebesar 95,1 persen,” ujarnya, ditulis Jumat (10/1/2025).

Tingginya angka kedermawanan ini dinilai bisa membantu sesama masyarakat, serta mendukung negara dalam menjalankan program-programnya.

“Masyarakat kita yang sangat dermawan ini punya rekam sejarah dalam membantu negara, mulai dari masa kemerdekaan sampai masa-masa modern saat ini,” kata Ibnu.

“Jadi saat program pro rakyat pemerintah seperti makan bergizi gratis tiba-tiba mengalami kendala, saya yakin masyarakat juga akan membantu,” ia menambahkan.

Baca Juga: Link dan Cara Daftar Mitra Makan Bergizi Gratis

Keterlibatan masyarakat dalam membantu pelaksanaan Makan Bergizi Gratis juga tak harus dalam bentuk uang, namun juga tenaga maupun peralatan yang berguna. Namun, kata Ibnu, dukungan ini harus tetap sesuai aturan yang ada.

KedaiKOPI mencatat, masyarakat sudah bisa membantu dengan apa yang mereka miliki, dengan donasi uang sebesar 87,4 persen, donasi barang 65,1 persen, dan donasi waktu serta tenaga sebagai relawan 29,6 persen.

“Dari angka ini kita bisa melihat memang semangat gotong royong masyarakat Indonesia masih cukup tinggi, jelas ini modal bagus untuk menjaga kerukunan dan kesatuan bangsa,” kata Ibnu.

Pemerintah juga dapat membuka tangan bagi masyarakat yang ingin membantu program Makan Bergizi Gratis, dengan mekanisme tersendiri.

Baca Juga: Sifat Gotong-Royong Bawa Indonesia Jadi Negara Paling Dermawan

“Dorongan masyarakat untuk berbagi dan berdonasi di dalam negeri sangat besar. Keinginan mereka membantu di dalam negeri mencapai angka 98,2 persen,” kata Ibnu.

“Tentu pemerintah bisa mengajak berbagai lembaga kemanusiaan misalnya untuk bersama masyarakat menyukseskan progam MBG ini,” ujarnya.

Tak cuma itu, menurut Ibnu, kedermawanan masyarakat Indonesia juga bisa dijadikan modal sebagai alat diplomasi pemerintah, salah satunya terkait isu kemanusiaan di Timur Tengah dan negara-negara lain.

Ibnu menyebut, kepedulian ini tak cuma lewat media sosial, tapi juga melalui bantuan yang disalurkan oleh lembaga kemanusiaan.

“Sudah sewajarnya ini menjadi alat diplomasi yang kuat bagi pemerintah dan khususnya Kementrian Luar Negeri,” pungkas Ibnu.

Leave a Reply