Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Tren

Trump Bekukan Anggaran VOA, 1.300 Pekerja Dirumahkan

Ilustrasi logo VOA

TopCareer.id – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membekukan anggaran untuk operasional media yang didanai pemerintah federal, Voice of America (VOA).

Pernyataan dari Gedung Putih mengatakan, perintah ini akan “memastikan para pembayar pajak tidak lagi terjerat propaganda radikal.”

Sehari usai perintah pembubaran media itu dan enam lembaga federal lainnya, lebih dari 1.300 karyawan VOA dirumahkan pada Sabtu pekan lalu.

Michael Abramowitz, Direktur VOA mengatakan, hampir seluruh stafnya yang terdiri dari 1.300 jurnalis, produser, dan asisten telah diberhentikan sementara secara administratif.

Media yang disiarkan dan beroperasi dalam hampir 50 bahasa itu pun lumpuh. Abramowitz juga mengatakan, perintah ini membuat VOA tidak bisa melakukan “misi vitalnya.”

“Terutama saat ini, saat lawan-lawan Amerika seperti Iran, Tiongkok, dan Rusia, menghabiskan miliaran dolar untuk menciptakan narasi palsu demi mendiskreditkan Amerika Serikat,” ujarnya, dikutip dari BBC, Selasa (18/3/2025).

Baca Juga: Hampir 10.000 Pegawai Negeri AS Di-PHK Imbas Efisiensi Anggaran ala Trump

William Gallo, Kepala Biro VOA Seoul mengatakan pada Minggu pekan lalu, dia telah dikunci dari seluruh sistem dan akun perusahaan.

“Yang selalu ingin saya lakukan adalah bicara terus terang dan mengatakan kebenaran, tidak peduli pemerintah mana yang saya liput. Jika itu ancaman bagi siapa pun, biarlah,” kata Gallo di Bluesky, dikutip dari Reuters.

National Press Club, kelompok representatif para jurnalis AS mengatakan, perintah ini “merusak komitmen lama Amerika terhadap pers yang bebas dan independen.”

“Seluruh lembaga sedang dibongkar sepotong demi sepotong. Ini bukan sekadar keputusan perekrutan – ini adalah perubahan mendasar yang membahayakan masa depan jurnalisme independen di VOA,” kata mereka.

Baca Juga: Porsche Mau Pangkas 1.900 Karyawan di Jerman hingga 2029

Adapun, perintah presiden ini menargetkan perusahaan induk VOA, US Agency for Global Media (USAGM), yang juga mendanai Radio Free Europe dan Radio Free Asia, kedua media ini awalnya didirikan untuk melawan komunisme.

Perintah ini juga meminta USAGM dan enam lembaga lainnya untuk mengurangi operasional mereka ke batas minimum yang diamanatkan undang-undang, mengklaim langkah itu dibutuhkan untuk menyusutkan birokrasi.

Dilaporkan CBS, narasumber mereka mengatakan semua pekerja lepas dan kontraktor internasional diberitahu bahwa saat ini tidak ada uang untuk membayar mereka.

VOA diluncurkan tahun 1942 dengan tujuan memerangi propaganda Nazi dan Jepang. Laporan terakhir mencatat, media tersebut sudah menjangkau hingga 360 juta audiens dalam sepekan.

Sementara itu, USAGM mempekerjakan sekitar 3.500 pekerja dengan anggaran hingga USD 886 juta di tahun 2024, menurut laporan terbarunya pada Kongres.

Leave a Reply