TopCareer.id – Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) meluncurkan beasiswa Program Doktor untuk Dosen Indonesia (PPDI) pada Senin (2/6/2025).
Mendiktisaintek Brian Yuliarto mengatakan, target penerima beasiswa PDDI adalah 5.000 orang. Beasiswa ini meliputi skema single degree dan joint degree/double degree.
Skema tersebut memungkinkan penerima beasiswa menempuh pendidikan di dalam negeri dan memperoleh pengalaman studi di luar negeri, sesuai kesepakatan dan ketersediaan program studi di masing-masing perguruan tinggi mitra.
“Program beasiswa ini ditujukan untuk meningkatkan jumlah dosen bergelar Doktor, guna mendorong kualitas dan daya saing perguruan tinggi di Indonesia,” kata Brian di Jakarta, mengutip keterangan tertulis, Selasa (3/6/2025).
Menurutnya, program ini sangatlah penting karena dengan bergelar Doktor, kesejahteraan dosen pun bisa meningkat.
Baca Juga: Dosen Unair Bagikan Tips Daftar Beasiswa Kuliah ke Luar Negeri
Data PDDikti mencatat, Indonesia memiliki 4.687 perguruan tinggi (128 negeri dan 4.559 swasta) dengan total 335.014 dosen.
Namun, baru 25 persen (84.618 dosen) yang telah berkualifikasi Doktor (S3). 75 persen (249.692 dosen) masih berkualifikasi Magister (S2).
Brian mengklaim, dengan adanya program ini, semakin banyak dosen yang akan memiliki kapasitas mumpuni dan di saat yang sama, juga memaksimalisasi kemampuan mengajar.
Sehingga, efek jangka panjang dari program ini adalah melahirkan generasi yang juga memiliki kapasitas besar dan bersudut pandang riset.
Baca Juga: Beasiswa KJMU Kini Bisa Sampai S3, Semua Akreditasi Kampus Berlaku
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Pusat Pembiayaan dan Asesmen Pendidikan Tinggi (PPAPT) Kemdiktisaintek Henri Tambunan mengungkapkan beberapa syarat umum dan ketentuan teknis mengenai beasiswa ini.
Salah satunya, beasiswa ini terbuka bagi dosen perguruan tinggi di bawah koordinasi Kemdiktisaintek.
“Dengan beasiswa ini, ekosistem pendidikan tinggi Indonesia akan semakin kokoh dan mampu berkompetisi di tingkat global,” kata Henri.
Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian menambahkan, dosen merupakan investasi yang sangat strategis terkait kualitas pendidikan tinggi.
“Kami yakin, mengalokasikan anggaran untuk program Doktor adalah investasi yang sangat berharga. Harapannya, para dosen bisa terus menghasilkan inovasi yang berdampak baik bagi masyarakat,” kata Hetifah.