Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Tuesday, April 30, 2024
redaksi@topcareer.id
Profesional

Hei Startup, Pilih Inkubator atau Akselerator? Cari Tahu Bedanya

Ilustrasi startup. Sumber foto: PixabayIlustrasi startup. Sumber foto: Pixabay

Topcareer.id – Ada satu cara agar startup yang kamu bangun bisa cepat berkembang, yakni dengan ikut bergabung dalam program akselerator atau inkubator.

Namun, ada beberapa letak perbedaan dari kedua program penunjang kehidupan startup ini.  

Inkubator menawarkan bantuan startup pada tahap awal, seperti model bisnis, konsep bisnis hingga pendanaan pembentukan produk awal. Di fase inkubator ini, para founder atau pendiri startup disiapkan untuk masuk ke fase akselerator yang akan lebih banyak mendapat pendanaan tahap lanjut.

Inkubator berbeda dari akselerator dalam beberapa cara. Mereka cenderung mengizinkan startup untuk secara fisik mendasarkan diri mereka dalam jangka waktu lebih lama. Inkubator juga lebih mungkin dijalankan oleh organisasi nirlaba seperti universitas, badan pemerintah atau kelompok sipil.

Sementara, akselerator memiliki karakteristik mempercepat atau meningkatkan akselerasi pertumbuhan pada startup. Akselerator bakal menawarkan sejumlah uang, kemudian mentoring, serta konsultasi. Tujuannya meningkatkan nilai dan menumbuhkan bisnis.

Jika inkubator menyiapkan founder untuk maju ke tahap akselerator, maka di tahap ini akselerator menyiapkan tim startup maju pitching ke hadapan investor. Jadi, para pendiri bakal digodok dengan menerima bimbingan demi bimbingan untuk percepatan perusahaan startup mereka.

Baca juga: Ingin Mulai Bisnis Startup? Perhatikan 9 Hal Penting Ini

Lamanya Waktu

Dilansir dari Entrepreneur, inkubator beroperasi pada timeline yang open-ended atau lebih terbuka dengan waktu. Mereka lebih fokus pada umur panjang startup dan kurang peduli dengan seberapa cepat perusahaan tumbuh. Tidak jarang inkubator membimbing perusahaan rintisan selama lebih dari satu setengah tahun, intinya bisa bertahun-tahun.

Akselerator beroperasi pada jangka waktu tertentu, yang biasanya berlangsung selama tiga hingga empat bulan. Selama periode ini, startup membangun bisnis mereka dengan dukungan mentor dan modal yang disediakan oleh akselerator. Di akhir program, para startup mendapat kesempatan untuk mempromosikan bisnis mereka kepada para investor.

“Tujuan dari akselerator adalah untuk membantu startup melakukan pembangunan bisnis yang biasanya dilakukan sekitar dua tahun, namun dipercepat hanya dalam beberapa bulan,” kata Mike Bott, General Manager of the Brandery dalam kutipan yang dilansir Techrepublic.

Leave a Reply