Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Thursday, November 28, 2024
idtopcareer@gmail.com
Tren

Bagaimana Kucing Selalu Bisa Mendaratkan Kakinya dengan Tepat?

Ilustrasi. (dok. iStock)

Topcareer.id – Kucing selalu mendarat di atas kaki mereka setiap kali jatuh ataupun dijatuhkan dari ketinggian. Beberapa orang menganggapnya sebagai sesuatu yang ajaib. Dan fenomena ini telah membingungkan para ilmuwan hewan selama berabad-abad!

Kucing memiliki sistem penyeimbang bawaan yang disebut righting reflects atau refleks pengoreksi yang memungkinkan mereka mengarahkan diri dan mendarat di atas kaki mereka.

Melansir Purina.co.uk, kemampuan kucing yang selalu bisa mendarat dengan kaki mereka telah membuat para ilmuwan bingung sejak awal abad ke-19. Seorang ilmuwan Prancis bernama Etienne-Jules Marey pada tahun 1894 melakukan penelitian.

Baca juga: Yang Terjangkit Toxoplasma dari Kucing Cenderung Jadi Pebisnis

Menggunakan kamera kronofotografi, ia berhasil menangkap 60 frame per detik dari kejatuhan kucing, kemudian ia bisa menonton dengan gerakan lambat dan melihat bagaimana kucing mendarat di kaki mereka.

Kucing bisa memutar dirinya dengan cara yang benar untuk mendarat dengan aman di kaki mereka. Alat vestibular di dalam telinga kucing digunakan untuk keseimbangan dan orientasi yang memungkinkan kucing untuk dengan cepat mengetahui ke arah mana mereka harus memutar kepala mereka secara instan sehingga tubuh dapat mengikuti dan mendarat dengan kaki secara tepat.

Kucing juga memiliki struktur kerangka unik. Mereka tidak memiliki tulang selangka dan tulang punggungnya sangat fleksibel dengan 30 tulang belakang. Tulang belakang yang fleksibel ini membuat mereka bisa memperbaiki diri dengan mudah dan cepat selama jatuh.

Rasio tubuh rendah terhadap berat badan mereka membantu kucing mendarat di atas kaki mereka karena memperlambat kecepatan mereka saat jatuh. Kucing mengembangkan refleks ini sejak berusia 3 minggu, dan pada usia 7 minggu kemampuannya telah sepenuhnya berkembang. *

Editor: Ade Irwansyah

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply