Topcareer.id – Pandemi wabah virus corona COVID-19 sudah seharusnya bisa menjadi pelajaran bagi pemerintah di seluruh dunia agar tak mengabaikan layanan kesehatan masyarakat.
Lihat sekarang, hampir di tiap negara yang terkena COVID-19 kewalahan dengan sistem kesehatan mereka dalam menghadapi pandemi.
Hal itu diperingatkan oleh pakar penyakit menular, Dr. Ian Lipkin kepada CNBC, Selasa (31/3/2020). Ia menyebut, salah satu yang perlu seluruh dunia pelajari adalah bahwa kita harus berinvestasi dalam infrastruktur kesehatan masyarakat.
“Berinvestasi dalam sains kita, berinvestasi dalam pengawasan global sehingga hal-hal seperti ini tidak pernah terjadi lagi. Itu adalah sesuatu yang tidak kita pikirkan saat ini, tetapi kita harus segera melakukannya, jika tidak sekarang,” tambah Lipkin yang juga terinfeksi COVID-19.
Baca Juga: 5 Pemimpin Perempuan Yang Berhasil Tangani Corona
Lipkin, direktur Pusat Infeksi dan Kekebalan di Mailman School of Public Health di Columbia University, mengatakan ironisnya ia terinfeksi penyakit ini di New York City melalui penyebaran komunitas.
Dia melakukan perjalanan ke China awal tahun ini untuk berkonsultasi dengan pejabat kesehatan setempat mengenai tanggapan mereka terhadap wabah virus corona dan dikarantina sendiri selama 14 hari pada bulan Februari setelah kembali ke AS untuk memastikan dia tidak sakit.
Dia mengatakan penyakit ini timbul setelah karantinanya selesai. “Ini membuatmu takjub,” kata Lipkin, yang menangani wabah SARS 2003 bersama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Baca Juga: IMF: Ekonomi Global Mungkin Belum Pulih Dari Pandemi Corona Pada 2021
“Sudah 12 hari saya menderita penyakit ini dan suara saya tidak normal. Saya masih batuk dan saya tidak memiliki tingkat energi yang biasa. Tapi saya tidak perlu dirawat di rumah sakit, dan saya bersyukur untuk itu,” tambahnya.
Dunia masih sangat banyak berurusan dengan penyebaran COVID-19, yang kini telah membuat lebih dari 2 juta orang sakit dan menyebabkan lebih dari 184.000 kematian, menurut data Universitas Johns Hopkins.
Tapi Lipkin mengatakan dia percaya itu telah memberikan pelajaran yang berpotensi dapat mencegah pandemi berjangka, dikombinasikan dengan peningkatan investasi kesehatan masyarakat.
“Beberapa hal yang kita anggap remeh di masa lalu tidak akan lagi berhubungan. Beberapa hal budaya yang kita lakukan, berjabat tangan dan berciuman, dan sebagainya, dapat mengubahnya tetapi saya tidak berpikir bahwa ini tentu merupakan hal yang buruk.”*(RW)