Topcareer.id – Rumah Sakit lapangan khusus darurat Leishenshan yang mulai beroperasi pada bulan Februari lalu untuk merawat pasien yang terinfeksi COVID-19 di Wuhan, provinsi Hubei, ditutup pada Rabu (15/4) setelah empat pasien terakhir dipindahkan ke Rumah Sakit Zhongnan Universitas Wuhan pada Selasa (14/4).
Mengutip Chinadaily.com.cn, Kamis (23/4/2020) Wang Xinghuan, presiden rumah sakit, mengatakan rumah sakit tidak akan dibongkar dan akan tetap siaga setelah desinfeksi menyeluruh.
“Itu adalah titik balik penting dari pertempuran Wuhan melawan COVID-19 sehingga jumlah pasien di rumah sakit kami turun menjadi nol. Dan rumah sakit itu berkinerja baik, bahkan dalam skala global,” kata Wang.
Rumah sakit Leishenshan telah menerima 2.011 pasien yang terinfeksi virus corona, dengan jumlah kasus serius sekitar 45 persen. Tingkat kematian keseluruhan di rumah sakit tersebut sekitar 2,3 persen.
Yuan Yufeng, wakil presiden rumah sakit, mengabarkan satu dari empat pasien yang pindah pada hari Selasa berusia 80 tahun dan dua orang berusia 70-an.
Keempat pasien terakhir tersebut telah diuji negatif virus corona, tetapi masih membutuhkan perawatan lebih lanjut untuk penyakit dasar mereka.*(RW)
