Topcareer.id – Raksasa teknologi Korea Selatan Samsung Electronics mengatakan pada Rabu (29/4/2020) bahwa pihaknya memperkirakan penurunan pendapatan secara keseluruhan untuk tiga bulan yang berakhir pada bulan Juni karena pandemi virus corona.
Samsung memperingatkan penjualan serta keuntungan ponsel pintar dan TV diperkirakan akan menurun secara signifikan karena Covid-19 memengaruhi permintaan. Lockdwon yang memaksa toko dan pabrik ditutup di berbagai negara di seluruh dunia membuat orang tak bekerja dan belanja.
Samsung juga memperkirakan bahwa ada kemungkinan menunda atau mengurangi investasinya dalam teknologi 5G.
Baca juga: Dian Sastro: Samsung Galaxy S20 Cocok untuk Mama Muda
Namun, Samsung mengatakan akan melanjutkan peluncuran model-model baru untuk smartphone yang dapat dilipat dan Galaxy Note pada paruh kedua tahun ini meskipun masih ada ketidakpastian.
Perusahaan teknologi lainnya, termasuk Apple, telah mengeluarkan peringatan serupa ketika penurunan ekonomi global yang disebabkan oleh wabah virus memaksa orang untuk mengurangi pengeluaran yang tidak penting.
Ada yang tetap untung
Tetapi karena jutaan orang di seluruh dunia dipaksa untuk tetap tinggal di dalam rumah, bisnis memori utama Samsung yang menghasilkan keuntungan.
Samsung mengatakan mereka memperkirakan permintaan kuat untuk chip yang digunakan di server dan PC karena lebih banyak orang bekerja dari rumah, mengkonsumsi konten streaming dan berpartisipasi dalam pendidikan online. Komponen memori Samsung digunakan di pusat data, PC, dan telepon pintar.
Baca juga: Kuasai Pasar HP 5G, Samsung Jual 6,7 Juta Smartphone pada 2019
“Melihat ke depan ke kuartal kedua, perusahaan mengharapkan bisnis memori tetap solid, tetapi pendapatan keseluruhan cenderung menurun dari kuartal sebelumnya karena Covid-19 secara signifikan akan mempengaruhi permintaan untuk beberapa produk inti,” kata Samsung dalam sebuah pernyataan, dikutip dari CNBC.
Untuk tiga bulan yang berakhir pada Maret, Samsung melaporkan laba operasinya adalah 6,45 triliun won Korea (hampir USD5,3 miliar), sejalan dengan panduan sebelumnya, karena pendapatan dari bisnis memori mengimbangi kelemahan di divisi elektronik konsumen dan bisnis display. Pendapatan dari sana berada pada 55,33 triliun won. *
Editor: Ade Irwansyah
