Topcareer.id – Di bidang fesyen dan kerajinan, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong para pelaku industri untuk menerapkan prinsip sustainability dalam proses produksinya. Mendukung hal itu, Kemenperin menyelenggarakan kompetisi desain bertaraf nasional dengan tajuk Indonesia Fashion and Craft Awards (IFCA) 2020
Menurut Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih, kompetisi tersebut dilaksanakan dengan tujuan untuk mencari desainer muda berbakat dalam bidang fesyen dan kriya atau kerajinan yang memiliki visi sustainability.
“Desain yang baik bukan hanya mampu memberikan nilai tambah suatu produk dari sisi penampilan maupun manfaat bagi konsumen, namun juga bagaimana desain tersebut bisa meminimalkan dampak negatif bagi lingkungan,” kata Gati Wibawaningsih dalam siaran pers, Rabu (26/8/2020).
Baca Juga: 3 Tren Fashion yang Lahir di Tengah Pandemi Covid-19
Gati menjelaskan, upaya ini juga dalam rangka mengoptimalkan potensi industri kreatif yang ada di Indonesia. Berdasarkan laporan Ekonomi Kreatif Outlook di tahun 2019, produk domestik bruto (PDB) ekonomi kreatif naik setiap tahunnya.
Kontribusi ekonomi kreatif terhadap PDB di tahun 2018 mencapai angka sekitar Rp. 1.105 triliun atau naik sebesar 10% dibanding tahun sebelumnya. Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa tiga sektor dengan kontribusi terbesar terhadap PDB yaitu subsektor kuliner (41,40%), fesyen (18,01%) dan kriya atau craft (15,40%).
“Selama ini kami memberikan pelatihan kepada pelaku industri fesyen dan kriya dengan menekankan pada pengetahuan tentang target pasar. Sekarang, kami mendorong agar pelaku sektor ini dapat memberikan kontribusi positif terhadap keberlanjutan lingkungan dan isu ketimpangan pendapatan.”
Baca Juga: Dari Zara Hingga LV, Brand Fashion Bikin Masker dan APD Lawan Corona
Para desainer muda yang potensial dan berusia di bawah 30 tahun menjadi sasaran utama program IFCA 2020. Pertimbangan tersebut berangkat dari tekad untuk mengembangkan kesadaran dan kepekaan para desainer muda terhadap isu lingkungan dan sosial di sekitarnya.
Kompetisi IFCA 2020 mengambil tema “The Challenge in Uncertainty Era: Responsible Design for Sustainability”. Lewat ajang ini, Kemenperin mengajak para desainer muda untuk mengeksplorasi desain produk yang ramah lingkungan dan menjadikannya sebagai bisnis yang berkelanjutan melalui kemitraan dengan Industri Kecil dan Menengah (IKM).
Direktur IKM Kimia, Sandang, Kerajinan, dan Industri Aneka Kemenperin E. Ratna Utarianingrum menjelaskan, peserta yang terpilih sebagai 100 nominator terbaik akan mendapatkan kesempatan mengikuti coaching tahap pertama.
Kemudian, 14 nominator terbaik dari kategori kriya dan kategori fesyen terbaik akan mendapatkan coaching tahap kedua.
“Mereka juga akan mendapatkan fasilitasi biaya pembuatan prototype dan berkesempatan untuk mendapatkan akses ke pengrajin lokal dan akses pasar, serta material branding,” ujar Ratna.
Selanjutnya, para pemenang dari kompetisi ini akan menerima hadiah masing masing sebesar Rp30 Juta untuk juara pertama, Rp20 juta untuk juara kedua, dan Rp15 juta untuk juara ketiga.
Pendaftaran kompetisi IFCA 2020 dibuka mulai 26 Agustus hingga 30 September 2020. Para calon peserta dapat mengakses informasi terkait IFCA 2020 dan mendaftar melalui situs BCIC Kemenperin (bcic-ikm.net) serta melalui akun media sosial @bcicofficial.**(RW)