Topcareer.id – Perusahaan tempat kamu bekerja mungkin bangga memiliki nama besar yang baik. Namun, perusahaan tetap saja bisa mengganggu kesehatan dan kesejahteraan karyawan karena cara kerjanya.
Kondisi kerja dan tuntutan lingkungan kerja merupakan sumber stres yang signifikan bagi banyak orang di dunia.
Penelitian telah menemukan bahwa desain kerja dapat memiliki efek substansial pada kesejahteraan dan kesehatan karyawan serta biaya perawatan kesehatan.
Kabar baik bagi manajer di perusahaan adalah bahwa ada cara yang layak untuk mendesain ulang pola kerja untuk mendukung kesejahteraan dan menghasilkan manfaat jangka panjang bagi perusahaan dan karyawan.
Tidak perlu mahal untuk mendesain ulang pekerjaan demi meningkatkan kesejahteraan karyawan. Bahkan, seringkali bisa menjadi investasi yang bagus.
Titik awal yang baik adalah mempertimbangkan untuk mengadopsi tujuh pendekatan berikut ini:
Bagian pertama dari artikel:
1) Beri pekerja lebih banyak kendali atas bagaimana mereka melakukan pekerjaannya
Penelitian menunjukkan bahwa karyawan yang tidak leluasa dalam menyelesaikan pekerjaan akibat terlalu diawasi dengan ketat tidak hanya terkait dengan kesehatan mental yang buruk tetapi juga dengan tingkat penyakit jantung yang lebih tinggi.
Terlebih lagi, kombinasi tuntutan pekerjaan yang tinggi dan mikro manajemen secara signifikan meningkatkan risiko diabetes dan kematian akibat penyakit kardiovaskular.
Perubahan yang relatif kecil dalam otonomi karyawan dalam bekerja bisa menciptakan perbedaan dalam kesejahteraan karyawan.
Sebuah studi menemukan bahwa memberikan lebih banyak pelatihan kepada karyawannya sehingga mereka dapat menyelesaikan lebih banyak pekerjaannya sendiri bisa meningkatkan kesejahteraan karyawan dan kinerjanya.
2) Beri karyawan lebih banyak fleksibilitas tentang kapan dan di mana mereka bekerja
Banyak penelitian telah menemukan bahwa memberi karyawan lebih banyak pilihan atau kendali atas jadwal kerja mereka sangat signifikan dalam meningkatkan kesehatan mental mereka.
Contohnya perusahaan-perusahaan yang masuk dalam Fortune 500 banyak yang sudah mendesain ulang pekerjaan yang lebih fleksibel.
Karyawan IT diberi kendali atas kapan dan di mana mereka bisa melakukan pekerjaannya tetapi masih berkolaborasi dengan rekan satu tim mereka untuk memastikan koordinasi yang diperlukan.
Hal ini menghasilkan peningkatan kesehatan fisik dan mental bagi karyawan dengan sangat signifikan.
Baca juga: Biasa Kerja Remote, Banyak Karyawan Enggan Kerja di Kantor
3) Meningkatkan stabilitas jadwal pekerja
Banyak perusahaan ritel dan jasa saat ini menggunakan penjadwalan “tepat waktu” untuk mencoba menyesuaikan tenaga kerja dengan permintaan yang berfluktuasi.
Jadwal yang tidak menentu dan tidak dapat diprediksi mempersulit pekerja garis depan untuk mengatur kehidupan pribadi dan tanggung jawab keluarga mereka.
Penelitian menemukan berbagai hasil negatif terjadi pada pekerja yang memiliki jadwal kerja yang tidak menentu, termasuk kualitas tidur yang lebih buruk dan tekanan emosional lebih besar.
Sebaliknya, sebuah studi di Gap menemukan bahwa stabilitas jadwal yang lebih baik dapat menguntungkan perusahaan dan karyawan.
Peningkatan stabilitas penjadwalan untuk pekerja menyebabkan kenaikan 7% dalam penjualan rata-rata toko yang berpartisipasi dan peningkatan 5% dalam produktivitas tenaga kerja.
4) Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah di tempat kerja
Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk berpartisipasi dalam perbaikan tempat kerja dapat menjadi pendekatan yang efektif untuk mendorong kesejahteraan mereka.
Satu studi terhadap dokter, asisten dokter, dan praktisi perawat menemukan buktinya.
Mereka yang diundang untuk berpartisipasi dalam proses mengatasi masalah di tempat kerja menunjukkan penurunan tingkat kelelahan dan peningkatan kepuasan kerja.
Karyawan yang memiliki kesempatan untuk memecahkan masalah bersama juga cenderung betah bekerja dengan perusahaan.**(Feb)