Topcareer.id – Demi memperkuat keamanan infrastruktur negara terhadap ancaman siber, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) gandeng Microsoft untuk bekerja sama melalui Program Intelijen Ancaman Siber (Cyber Threat Intelligence Program/CTIP) Microsoft.
Melalui kemitraan strategis ini, BSSN akan mendapatkan akses ke intelijen ancaman siber Microsoft di Indonesia, sehingga memberikan insight lebih baik tentang infrastruktur siber kriminal yang ada.
Sementara itu BSSN, dengan pengetahuan domain jaringannya, dapat membantu menjalankan intelijen dua arah untuk mengidentifikasi infrastruktur yang disusupi, dan memperingatkan entitas yang terkena dampak di Indonesia terhadap potensi ancaman kejahatan siber.
“Program Intelijen Ancaman Siber Microsoft dipimpin oleh Unit Kejahatan Digital (Digital Crimes Unit/DCU) kami, suatu tim internasional yang terdiri dari pakar teknis, hukum, dan bisnis yang dibentuk pada tahun 2008 untuk memerangi kejahatan siber dalam skala global,” kata Mary Jo Schrade, Assistant General Counsel dan Regional Lead, Microsoft Digital Crimes Unit Asia dalam siaran pers.
Ia menambahkan, keahlian dan pandangan unik DCU akan jaringan kriminal online dapat menemukan berbagai bukti yang bisa digunakan sebagai rujukan kriminal ke lembaga penegak hukum di seluruh dunia.
“Microsoft DCU menghargai kemitraan dengan BSSN untuk berbagi intelijen ancaman, dan kami menantikan kolaborasi yang semakin kuat guna memerangi kejahatan siber di Indonesia,” ujarnya.
Sejak 2010, DCU telah berkolaborasi dengan penegak hukum dan mitra global lainnya dalam menghadapi 25 operasi gangguan malware di seluruh dunia, sehingga membantu jutaan perangkat untuk tetap aman dari penjahat siber.
Baca juga: Pemerintah Naikkan Upah PMI Sektor Domestik Di Taiwan, Bagaimana Yang Sudah Terlanjur Kontrak?
Sementara itu, Microsoft melalui program CTIP-nya, telah mengumpulkan dan mendistribusikan intelijen siber yang dapat ditindaklanjuti sejak 2013.
Termasuk di antaranya operasi penghapusan botnet yang dilakukan Microsoft DCU ke Tim Tanggap Darurat Komputer (Computer Emergency Response Teams/CERT), Penyedia Layanan Internet (Internet Service Providers/ISP), serta Pusat Analisis dan Pembagian Informasi Infrastruktur Kritis (Critical Infrastructure Information Sharing and Analysis Center/ISAC).
Data CTIP juga disertakan ke dalam produk dan layanan Microsoft yang spesifik untuk membantu pelanggan mengidentifikasi ancaman di lingkungan komputasi mereka.
“Kami sangat menyambut baik dan senang bermitra dengan Microsoft dalam Program Intelijen Ancaman Siber yang dapat membantu meningkatkan kapabilitas keamanan siber kami, dalam mencegah serta memitigasi ancaman serta serangan siber,” kata Mayjen TNI Dominggus Pakel, S.Sos., M.MSI, Deputi Bidang Operasi Keamanan Siber dan Sandi, BSSN.
“Melalui kerja sama ini, kami berharap dapat meningkatkan jaminan keamanan siber Indonesia untuk semua sektor, baik pemerintahan, Infrastruktur Informasi Vital, ekonomi digital dan masyarakat,” tambah dia.
Berdasarkan data hasil monitoring yang dilaksanakan oleh Pusat Operasi Keamanan Siber Nasional/National Cybersecurity Operation Center (NSOC), pada tahun 2021 BSSN telah mencatat sekitar 1,6 miliar anomali traffic/serangan siber di Indonesia yang meningkat sebanyak 3 kali lipat jika dibandingkan pada tahun 2020.
Adapun jenis serangan siber bersifat teknis seperti malware, aktivitas trojan, dan pengumpulan informasi menjadi jenis ancaman/serangan siber yang paling dominan terjadi di Indonesia.