Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Friday, November 22, 2024
idtopcareer@gmail.com
Tren

Tantangan SDM Unggul untuk Indonesia Maju di Era Revolusi Industri 4.0

Topcareer.id – Menko PMK yang diwakili Deputi Koordinasi Bidang Pendidikan dan Agama Agus Sartono, pagi ini hadir dan memberikan keynote speech dalam acara Seminar nasional pengembangan SDM unggul untuk memanfaatkan peluang bonus demografi menuju Indonesia maju pada RPJMN 2020-2024 di Lemhanas, Jakarta. 

Indonesia saat ini sedang mengalami bonus demografi yang diperkirakan akan berakhir pada 2037. Namun, bonus demografi ini tidak diperoleh secara otomatis, tetapi memerlukan prasyarat utama yaitu tersedianya sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing. 

Dalam paparanya, Agus mengatakan bahwa ada beberapa tantangan yang harus dihadapi dalam bonus demografi, diantaranya pembangunan yang harus berpusat pada manusianya. Selanjutnya jumlah masyarakat yang tinggal di perkotaan lebih besar sehingga diperlukan pengendalian urbanisasi dan pengelolaan migrasi. Untuk itu, sangat Justyfible pada kebijakan pemerintah yang saat ini dilakukan, misalnya dengan pemberian dana desa yang diharapkan mampu mengerem laju perpindahan penduduk. Selain itu, terjaganya nilai nilai keluarga dan hubungan yang erat antar generasi. 

Agus mengungkapkan ada beberapa target pembangunan  manusia di tahun 2020 yang akan dicapai, yakni IPM 7,25℅, pertumbuhan ekonomi 5,6 ℅, tingkat kemiskinan 9,0 ℅, tingkat pengangguran 5,1℅ sehingga di RKP tahun 2020, peningkatan dan pertumbuhan SDM menjadi berkualitas. 

Saat ini suka tidak suka kita sudah hidup di era revolusi Industri 4.0 satu era yang belum pernah kita bayangkan sebelumnya, karena ada tantangan yang harus kita hadapi sekarang ini. Bahwa pada masa lampau, setiap upaya pembangunan ekonomi, setiap 1℅ pertumbuhan ekonomi, mampu menciptakan kesempatan kerja sebanyak 200.000. Tetapi saat ini di era revolusi Industri 4.0 setiap pertumbuhan ekonomi 1℅ hanya mampu menciptakan kesempatan kerja sebanyak 75.000. Padahal setiap tahun, ada kurang lebih 31 juta jobseeker mencari kerja baru. 

“Tidak ada pilihan lain bagi kita selain kita harus fokus pada upaya pengembangan Industri yang pokok di era 4.0 ini,” ujar Agus. 

the authorRetno Wulandari

Leave a Reply