Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Thursday, April 25, 2024
redaksi@topcareer.id
Profesional

Sebelum Dinas, Masinis Wajib `Curhat`

Dok. Alpha Play

Topcareer.id – Lantaran nyawa ribuan orang berada di tangan, maka kerja masinis tak bisa sembarangan. Kesehatan fisik dan psikis jadi hal penting. Untuk itu, ada yang namanya cek kesehatan dan assessment layaknya sesi curhat sebelum masinis bertugas.

Jadi, assessment itu dilakukan untuk mengetahui kesiapan seorang masinis dalam melaksanakan tugasnya. Untuk assessment ini akan dilakukan secara intens oleh seorang penyelia, sementara cek kesehatan bakalan ditangani oleh tim medisnya sendiri.

Assessment itu adalah proses tanya jawab dan kesiapan sebelum dinas atau pradinas. Sebelum dinas pasti ada cek kesehatannya. Itu (assessment dan cek kesehatan) pasti setiap hari, setiap orang, setiap kedinasan,” kata seorang masinis Commuterline, Roni Raisman kepada Topcareer.id, Kamis (14/6/2018).

Baca juga: Begini Jam Kerja Masinis KRL Commuterline

Tes kesehatan yang dilakukan itu, lanjut Roni, meliputi cek tensi darah juga deteksi penggunaan alkohol. Biasanya petugas medis di stasiun sudah memiliki alat-alat yang digunakan untuk mengecek kesehatan seorang masinis sebelum berdinas.

Selain melalui cek kesehatan fisik oleh petugas kesehatan, masinis kemudian harus melewati wawancara dengan penyelia untuk ditanya soal kesiapan berdinas. Roni mengaku pertanyaannya beragam, kadang layaknya sedang berkonsultasi soal berbagai permasalahan.

“Wawancara tanya jawab. Ada masalah nggak yang sekiranya mengganggu, terus ditanya tidur berapa jam, itu pasti ditanyain. Terus benar-benar intens, macam konsultasi, tapi emang lebih ke assessment, mengetahui kesiapan dinas,” tutur Roni.

Baca juga: Sebelum Resmi Jadi Masinis KA, Jadi Asisten Dulu

Tak hanya kesiapan secar fisik badannya saja, lanjut Roni, tetapi juga mental dan psikis itu termasuk hal penting yang perlu dijaga demi kelancaran kerja masinis.

Roni menambahkan, ada kalanya masinis dalam kondisi tak siap dinas, misal kondisi badan tengah sakit atau demam. “Kalau demam tensi beda, bisa rendah, itu ketahuan. Pas ditanya sama petugas, kami dinyatakan nggak layak dinas,” ujar Roni.

Nah, biasanya seorang penyelia dalam sebuah Unit Pelayanan Traksi (UPT) bisa membawahi 10 masinis. Dan seorang penyelia akan sangat membina hubungan baik dengan para masinis yang berada di bawah tanggung jawabnya demi membangun kepercayaan. *

Editor: Ade Irwansyah

Leave a Reply