Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Monday, May 6, 2024
redaksi@topcareer.id
Profesional

Bekerja dengan Gen Z? Manager Perlu Paham Ini Dulu

Dok. Utica College

Topcareer.id – Generasi Z atau Gen Z kini mulai memasuki dunia kerja. Untuk lebih memahami gelombang pekerja baru ini, penting bagi para manajer memahami apa yang mereka cari di lingkungan kerja dan kecenderungan apa yang mereka miliki.

Generasi Z terlahir berkisar antara tahun 1997 hingga awal 2000-an. Banyak pekerja Gen Z menjadi kandidat ideal untuk mengisi posisi baru di perusahaan.

Gen Z merupakan kelompok pertama yang dilahirkan di era teknologi cerdas dan struktur pendidikan alternatif. Dikutip dari The Balancecareers.com, berikut ini hal yang perlu kamu ketahui dalam bekerja dengan gen Z.

Baca juga: Fakta dan Karakteristik Gen Z yang Wajib Kamu Tahu

Gen Z berjiwa entrepreneur
Menurut sebuah studi lapangan dari Online Schools Center, 41% dari Gen Zers berencana untuk memulai bisnis mereka sendiri. Walaupun proyeksi ini belum menjadi kenyataan, namun Ini tidak berarti bahwa Gen Zers tidak akan memenuhi tujuan mereka untuk memiliki bisnis mereka sendiri. Usia rata-rata untuk memulai bisnis adalah 42 tahun.

Tidak seperti pekerja yang lebih tua, Gen Zers memilih enrtrepreneur sebagai pilihan pertama, karena memberi mereka lebih banyak fleksibilitas atas pekerjaan mereka sendiri, serta cara yang lebih mudah untuk menjelajahi jalur karier yang mereka suka tanpa berkomitmen pada peraturan jam kerja.

Baca juga: Gen Z Ingin Naik Jabatan Setelah Setahun Bekerja

Gen Z dalam dunia korporat
Sebagai atasan, kamu perlu memahami nilai-nilai karyawan Generasi Z untuk menggunakan talenta mereka sebaik mungkin. Struktur perusahaan hierarkis tradisional yang agak abstrak, lebih tidak menarik bagi Gen Z. Hal ini lebih jelas terlihat dengan mereka lebih menyukai freelance dibandingkan dengan hari kerja standar 9-5. Jika mereka menemukan diri mereka dalam lingkungan kantor, ada beberapa kondisi yang mereka sukai. Contohnya:

  • Keseimbangan kehidupan kerja sangat penting
    Menurut sebuah survei dari Gallup, kelelahan yang dialami para Gen Z membuat mereka 63% lebih mungkin untuk sering sakit atau resign karena stres. Generasi Z membutuhkan lingkungan manusia yang kolaboratif. Meskipun menjadi generasi yang paling berfokus pada teknologi hingga saat ini, lebih dari 90% Gen Zers lebih suka memiliki unsur kemanusiaan dalam hari kerja mereka dan lebih suka berinteraksi dengan proyek berbasis teknologi dengan anggota tim lain di sisi mereka.
  • Feedback adalah suatu keharusan
    Sebanyak 66% dari Gen Zers telah menyatakan bahwa mereka menginginkan multiple check-in dengan manajer sepanjang minggu, karena ini telah terbukti membantu menegakkan retensi dan produktivitas mereka sebagai karyawan.

Baca juga: Meski Fasih Teknologi, Gen Z Dinilai Belum Siap Kerja

Mengelola Kelompok Gen Z
Generasi Z menempatkan penekanan besar pada pelatihan komprehensif di tempat kerja. Tetapi karena generasi ini dididik dalam lingkungan yang lebih baru, fokuslah pada teknologi dan kolaboratif. Standar pelatihan karyawan baru mungkin perlu disesuaikan untuk angkatan kerja yang masuk.

Menurut penelitian, Gen Zers lebih suka menjalani manajemen makro dan belajar mandiri daripada manajemen mikro dan pendekatan pembelajaran tradisional. Selain itu, mereka mencari instruktur yang akan memberikan wawasan tentang cara terbaik untuk maju di tempat kerja, beradaptasi dengan perubahan teknologi dan struktur perusahaan.

Dengan memahami keseluruhan hal di atas, tim HRD di perusahaan yang mempekerjakan Gen Zers harus bekerja untuk mengubah cara mereka dalam mengajarkan keterampilan baru, daripada mengharapkan karyawan baru mereka yang merupakan penduduk asli generasi Z untuk mematuhi metode lama. *

Editor: Ade Irwansyah

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply