Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Friday, March 29, 2024
redaksi@topcareer.id
Sosok

Cerita Jon Bon Jovi dan Restoran Gratisnya untuk yang Tak Berduit

Jon Bon Jovi dan restorannya. (dok. Lifegate)

Topcareer.id – Banyak seleb menggunakan status dan kekayaan mereka untuk membantu orang lain dan membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik. Tetapi salah seorang legenda musik rock dunia Jon Bon Jovi memiliki jalannya sendiri.

Mengutip Mymodernmet.com, meskipun ia dikenal karena musiknya, Bon Jovi juga bersemangat tentang makanan dan membantu orang yang membutuhkan. Itu sebabnya dia membuka restoran komunitasnya dengan nama JBJ Soul Kitchen. Di sana, siapa saja bisa makan gratis.

Restoran pertama Bon Jovi dibuka di daerah Red Bank New Jersey pada Oktober 2011, dan yang kedua dibuka pada tahun 2016 di dekat Sungai Toms, daerah yang secara signifikan dirusak oleh Badai Sandy pada tahun 2012. Usaha restoran ini merupakan salah satu dari banyak proyek yang dijalankan oleh The Jon Bon Jovi Soul Foundation, sebuah badan amal yang bertujuan untuk memutus siklus kelaparan, kemiskinan, dan tunawisma.

Baca juga: Hal yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Memilih Partner Bisnis

Sejauh ini, Bon Jovi dan tim restorannya telah menyajikan lebih dari 100.000 makanan untuk pelanggan yang membutuhkan. Tidak ada harga pada menu makanan di restoran ini, tetapi mereka yang mampu secara finansial, setelah makan disarankan untuk menyumbang USD 20 atau sekitar Rp 280 ribu.

Lalu bagaimana bagi yang tidak punya uang? Bagi mereka yang kesulitan finansial, mereka bisa makan secara gratis dan membayarnya dengan menjadi sukarelawan untuk restoran cukup selama satu jam dengan membantu menyajikan makanan, bekerja di dapur, dan membantu di kebun pribadi restoran.

Setiap hidangan disiapkan menggunakan produk yang ditanam di kebun restoran sendiri. Pelanggan bisa memilih beraneka ragam masakan lezat di JBJ Soul Kitchen. Semua orang disambut dengan makanan di mana bahan-bahannya bersumber secara lokal. *

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply