Topcareer.id – Menunda-nunda pekerjaan dinilai lebih banyak efek negatif dan bisa menimbulkan problematika lain. Hm, mungkin sebenarnya kamu melakukan penundaan dengan cara salah. Karena dari hasil studi, penundaan bisa jadi hal produktif.
Psikolog klinis Nick Wignall berpendapat bahwa mengambil pendekatan prokrastinasi (penundaan) yang lebih dapat diterima dan disengaja sebenarnya dapat mengubah anggapan bahwa hal itu sebagai kebiasaan buruk, menjadi suatu hal yang sangat produktif.
“Desakan awal untuk menunda-nunda bukanlah masalah. Itu semua emosi negatif lain yang kita timbulkan pada diri kita sendiri dengan menganggap penundaan sebagai hal yang buruk,” kata Wignall seperti ditulis di laman Inc.
Baca juga: Mengatasi Kebiasaan Menunda Pekerjaan
Wignall menunjukkan bahwa dorongan untuk menunda-nunda adalah normal, tetapi itu sering diikuti oleh perasaan malu dan tidak mampu atas ketidakmampuan kita untuk tetap fokus pada tugas yang dihadapi.
Tetapi kecenderungan manusia terhadap gangguan dan penundaan sangat umum dan semakin sulit untuk dihindari pada masyarakat yang dipenuhi dengan informasi, stimulasi. Ironisnya, gagasan bahwa menyerah pada penundaan adalah kelemahan dari orang yang berkemauan lemah dan malas.
Kunci untuk menunda-nunda yang produktif adalah memastikan bahwa gangguan kecilmu juga produktif. Dan kamu bisa sangat murah hati dalam mendefinisikan produktivitas di sini. Wignall menyarankan memiliki setumpuk buku yang berguna yang sesuai dengan minat.
Baca juga: Sulit Atasi Rasa Malas? Coba Cara Ini
Gangguan yang nyaman ini akan menawarkan istirahat kerja yang lebih mencerahkan daripada mematikan diri sendiri dengan video kucing.
Bahkan berdiri untuk melakukan peregangan atau berjalan-jalan adalah bentuk penundaan yang produktif karena membantumu tetap sehat dan memberikan ruang untuk refleksi tentang apa yang telah kamu kerjakan.
“Gagasan inti di balik prokrastinasi (penundaan) produktif adalah kita semua akan jauh lebih bahagia dan lebih produktif jika kita berpikir sedikit berbeda tentang apa itu prokrastinasi dan apa artinya,” jelas Wignall. *
Editor: Ade Irwansyah
