Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Friday, April 26, 2024
redaksi@topcareer.id
Tren

Selamat Datang Era Drone Pengangkut Manusia

Drone produksi Ehang. (dok. Youtube)

Topcareer.id – Setelah melakukan debutnya di CES (Tempat berkumpulnya semua orang yang berkembang dalam bisnis teknologi di dunia), pesawat tak berawak Ehang 184 membuktikan bahwa ini lebih dari sekadar alat pameran yang keren.

Mengutip sea.pcmag.com, Jumat (10/01/2020), meskipun Ehang 184 disebut drone, pada dasarnya itu adalah helikopter mini yang dirancang untuk menerbangkan penumpang manusia sendirian. Kendaraan berjalan pada empat baling-baling dan sepenuhnya listrik.

Ketika debut pada Januari 2016, EHang mengatakan hanya mampu terbang sekitar 25 menit dengan kecepatan jelajah 100 Km per jam. Itu juga hanya bisa membawa satu penumpang dengan rata-rata berat maksimal 100 Kg.

Baca juga: Tren Peluang Kerja di Industri Drone

Namun, kini Ehang mampu membawa dua orang atau total beban sekitar 250 Kg. Perusahaan juga berhasil menerbangkan drone ini dengan kecepatan jelajah yang lebih tinggi dengan kecepatan 128 Km per jam, dan menyelesaikan uji terbang yang menempuh jarak sekitar 14 Kilometer jauhnya. Selain itu drone ini berhasil terbang di malam hari dalam kondisi berkabut atau bahkan dalam kondisi angin kencang.

Ehang didirikan pada tahun 2014, dan telah melakukan lebih dari 1.000 uji terbang atas kendaraannya yang dapat terbang sendiri. Namun, masih belum bisa dipastikan kapan drone ini benar-benar akan tersedia untuk pelanggan.

Baca juga: Menghitung Pendapatan Fotografer Drone. Berapa Mereka Dibayar?

Meskipun ada kemajuan, Ehang bukan satu-satunya drone pengangkut manusia. Volocopter memamerkan kendaraan terbang sendiri di acara CES yang memiliki 18 rotor. Bell Helicopter yang bekerjasama dengan Uber untuk menghidupkan taksi di udara juga ikut meramaikan variasi drone pengangkut manusia.

Dan kini Indonesia pun telah meluncurkan drone pengangkut manusia yang diberi nama Dadali. Lembaga Penerbangan Dan Antariksa Nasional meluncurkan drone ini yang sanggup menampung beban hingga 120 Kg, atau rata-rata satu penumpang dewasa dengan satu barang bawaan. *

Editor: Ade Irwansyah

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply