Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Thursday, May 9, 2024
redaksi@topcareer.id
Profesional

Jangan Katakan 7 Kalimat Ini Saat Rekan Kerja Dipecat

Ilustrasi perusahaan bisa PHK karyawan jika memenuhi beberapa ketentuan.Ilustrasi perusahaan bisa PHK karyawan jika memenuhi beberapa ketentuan. (Dok. Honeybee Benefits

Topcareer.id – Dipecat atau di-PHK selalu jadi mimpi buruk bagi setiap pekerja. Karyawan yang dipecat mungkin butuh waktu berbulan-bulan untuk mendapatkan pekerjaan lain. Bisa jadi PHK membuat kepercayaan diri pekerja runtuh begitu saja.

Hindari berbicara yang aneh-aneh jika menemui temanmu yang terkena PHK. Kamu juga jangan asal membagikan saran yang bahkan tak diminta.

Berikut 7 hal yang tidak boleh kamu katakan kepada seorang kolega yang baru saja diberhentikan, menurut laman Business Insider.

Baca juga: Cara Menghitung Upah Terakhir saat Terkena PHK

1. “Seperti apa perbincangannya?”

Ahli karier memperingatkan agar tidak mengajukan pertanyaan yang membingungkan dan invasif tentang alasan seseorang diberhentikan, apa yang terjadi selama percakapan dengan manajemen, pesangon, dan perincian lainnya.

“Jangan menyelidiki detail karena kamu mungkin menambahkan garam pada luka dan membuat mereka merasa tidak nyaman,” Michael Kerr, seorang pembicara bisnis internasional.

2. “Baiknya, kamu bisa tidur selama mungkin!”

Banyak orang mungkin berpikir menambahkan humor pada situasi tersebut dapat meringankan suasana hati dan menghibur rekan kerja yang di-PHK. Namun Kerr mengatakan untuk berhati-hati. Sering kali, komentar-komentar seperti itu dianggap tidak sensitif.

“Hati-hati dengan humor, karena itulah reaksi alami untuk mencoba meringankan suasana. Tapi tentu saja tidak dirasakan seperti itu.”

3. “Kamu akan bangkit dalam waktu singkat!”

Banyak orang tidak mendapatkan pekerjaan berikutnya segera setelah PHK, menurut Kerr. Bahkan, para ahli pekerjaan merekomendasikan mengambil liburan singkat setelah PHK untuk mempertimbangkan pilihan berikutnya dan memberikan waktu bagi diri untuk mengisi ulang.

Meskipun mengatakan hal-hal seperti “Kamu akan segera berdiri kembali” mungkin terdengar membantu, rekanmu tidak akan langsung move on saat itu juga.

Baca juga: Ada Isu PHK? Selamatkan Diri Kamu dengan 5 Tips Ini

4. “Kami semua akan pergi ke konser, tetapi kami pikir kamu nggak mau pergi lagi.”

Jika kamu tetap berteman dengan rekan kerja yang di-PHK setelah mereka pergi, cobalah untuk tidak membuat asumsi tentang apa yang mereka inginkan atau situasi keuangan mereka setelah PHK. “Sementara rekan kerja yang di-PHK mungkin kekurangan uang, mengucilkan mereka dari kegiatan sosial tanpa meminta itu tidak perlu kejam,” kata Marc Cenedella, founder dan CEO Ladders.

5. “Orang yang memberhentikanmu benar-benar brengsek.”

Memiliki seorang teman dekat yang di-PHK bisa menjadi situasi yang sangat melelahkan bagi mereka yang tetap tinggal. Seringkali, mereka merasa sama marahnya dengan perusahaan karena memecat rekan terpercaya mereka. Namun Kerr mengatakan untuk menahan godaan.

“Berhati-hatilah memilih sisi dan ingat, meskipun itu seseorang yang kamu anggap teman, kemungkinan kamu tidak tahu kedua sisi cerita. Kamu perlu mengatur perasaanmu sendiri,” kata Kerr.

6. “Inilah yang harus kamu lakukan.”

Menurut Kerr, menawarkan nasihat mungkin tampak tidak berbahaya, tetapi tidak ada yang mau memikirkan proses pencarian kerja yang sulit segera setelah mereka diberhentikan.

Jika ingin membantu, coba beri tahu rekan kerja yang di-PHK bahwa kamu akan menghubungkan mereka dengan jaringan profesionalmu. Namun, sebelum menawarkan saran, minta izin dan hindari memulai pernyataan dengan “Kamu harusnya melakukan …”

7.”Ya ampun, apa yang akan kamu lakukan?”

Menurut Lynn Taylor, pakar tempat kerja menambahkna , karena PHK merupakan kejutan bagi kebanyakan orang, kolegamu mungkin tidak akan segera memiliki rencana dalam pikiran.

“Orang itu dalam keadaan terkejut, mereka tidak dalam mode perencanaan. Mereka secara tidak sadar khawatir tentang langkah mereka selanjutnya, jadi tidak perlu untuk mengingatkan mereka tentang ketidakpastian di masa depan.” *

Editor: Ade Irwansyah

Leave a Reply