Topcareer.id – Interview kerja merupakan hal penting yang harus dilalui dengan serius. Ada beberapa sikap atau attitude yang harus kamu hindari saat sedang interview kerja.
Saat interview, HRD sebagai pewawancara mungkin nampak cuek, tetapi mereka sebetulnya memperhatikan bagaimana gerak-gerik dan sikap kamu, juga cara kamu dalam berbicara.
Mengutip transparency.kununu.com, Selasa (04/02/2020), berikut attitude yang harus kamu hindari saat menghadiri interview kerja.
Datang terlambat
Sering pelamar kerja datang terlambat dan berpikir itu akan luput dari perhatian. Percayalah, datang terlambat memberi kesan bahwa kamu tidak disiplin dan tidak profesional.
Datang terlalu cepat
Keterlambatan jelas tidak boleh, tetapi apakah kamu tahu datang terlalu dini juga harus dihindari? Ya, konsep ini ada. Kecuali jika perusahaan secara khusus memberi tahu kamu bahwa tidak apa-apa untuk datang lebih awal.
Baca juga: Mau Wawancara Kerja? Jangan Gunakan Outfit Ini
Menggunakan ponsel
Entah kamu melakukannya di ruang tunggu atau saat wawancara berlangsung. Ini menunjukkan bahwa kamu tidak memiliki kemampuan untuk fokus.
Melihat jam terlalu sering
Ini akan memberikan sinyal negatif tentang respect kamu kepada orang yang mewawancaraimu.
Berbohong
Sementara mayoritas pencari kerja membengkokkan kebenaran demi keuntungan mereka sampai batas tertentu saat mencari pekerjaan, kamu tidak boleh melangkah lebih jauh dengan berbohong dalam wawancara.
Berpakaian tidak pantas
Tanyakan kepada manajer perekrutan atau kontak di perusahaan tentang pakaian wawancara sedetil mungkin. Hindari pakaian yang tidak sopan, kusut, berlubang, terlalu terbuka atau pudar.
Bersikap negatif atau defensif
Saat wawancara, sebaiknya kamu tidak bersikap defensif atau negatif tentang apa yang ditanyakan, bahkan jika itu adalah sesuatu dari masa lalu yang membuatmu gusar.
Baca juga: Kata-kata yang Perlu Dihindari Saat Wawancara Kerja
Memperlihatkan bahasa tubuh yang mengganggu
Ini termasuk tidak melakukan kontak mata yang baik, tidak tersenyum, gelisah sepanjang wawancara, menyilangkan tangan, atau bermain dengan barang-barang seperti sesuatu di atas meja, rambut, pakaian, dll.
Putus asa
Memberi kesan kepada pewawancara bahwa kamu siap melakukan apapun akan dianggap sebagai keputus-asaan. Bertindak putus asa hanya menunjukkan bahwa kamu hanya ingin mereka mempekerjakanmu tanpa pertimbangan.