Topcareer.id – Tahukah kamu, arsitek yang merancang Rumah Sakit Khusus Pasien Corona Huoshenshan, di Wuhan, China, adalah orang Indonesia.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chuying mengkonfirmasi informasi tersebut saat media briefing, pada Kamis (06/02/2020) lalu di Beijing.
Menurut Hua Chuying, arsitek tersebut bernama Profesor Huang Xiqiu yang lahir di Jakarta, Indonesia, 79 tahun silam.
Chuying menjelaskan, Huang Xiqiu sangat menghargai arsitektur, terutama arsitektur medis. Peran dan kontribusinya sangat penting dalam memerangi virus-virus mematikan dan berbahaya.
Baca juga: Bikin Haru, Perawat ini Tak Bisa Peluk Anaknya karena Virus Korona
Sebelum merancang Huoshenshan, profesor Huang Xiqiu juga terlibat dalam pembangunan Rumah Sakit Khusus Pasien Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS), Xiaotangshan, di Beijing, pada tahun 2003.
Chuying mengucapkan terima kasih karena memperhatikan hal detail ini. Dan ia percaya bahwa Huang Xiqiu juga menyimpan kenangan indahnya tentang Indonesia.
Dengan berita ini, Chuying berharap persahabatan Indonesia dan China akan semakin erat dan menghasilkan lebih banyak lagi hal-hal positif di masa mendatang.
Proses desain Rumah Sakit Huoshenshan rampung pada 24 Januari 2020 lalu. Mobilisasi mesin dan peralatan konstruksi serta dimulainya pembangunan fisik secara resmi dimulai sehari setelahnya.
Pada 29 Januari, kerangka kerja untuk lebih dari 300 kamar prefabrikasi mulai dipasang. Untuk instalasi fasilitas medis dilakukan pada hari Sabtu (01/02/2020), ini termasuk instalasi teknologi canggih untuk komunikasi dan mobilisasi peralatan kesehatan dan obat-obatan.
Baca juga: Dokter China yang Pertama Kali Peringatkan Virus Korona, Meninggal Dunia
Sistem komunikasi canggih dipasang kurang dari 12 jam oleh “tim komando” beranggotakan 20 orang dari Wuhan Telecom Ltd. Para dokter bertugas bisa langsung berbicara dengan para ahli di luar rumah sakit melalui sistem video yang terhubung ke Rumah Sakit Umum Pusat PLA Beijing.
Robot medis juga hadir di rumah sakit ini yang merupakan sumbangan dari sebuah perusahaan swasta China. Robot medis bertugas mengirimkan obat-obatan dan membawa sampel uji ke laboratorium-laboratorium yang ditunjuk pemerintah.
Rumah Sakit Huoshenshan dirancang dengan melibatkan 700 pekerja profesional level manajerial serta 4.000 tenaga konstruksi. Pembangunan fisik Rumah Sakit ini selesai dalam waktu efektif 8 hari. Dengan luas bangunan 33.900 meter persegi dan kapasitas 1.000 tempat tidur. *
Editor: Ade Irwansyah