Topcareer.id – Saat ini sampah memang menjadi persoalan serius di Indonesia. Berdasarkan data di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), setiap harinya Indonesia menghasilkan sampah hingga 175.000 ton.
Bahkan pada Februari 2005 lalu, 2,7 juta meter kubik sampah di TPA Leuwi Gajah di Cimahi/Bandung, menyebabkan lebih dari 147 orang terkubur hidup-hidup. Dua kampung hilang dari peta karena tertimbun longsoran sampah.
Kejadian yang terjadi tepat di tanggal 21 Februari itu pun diperingati sebagai Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN).
Baca juga: Perhatikan Hal Ini Agar Tak Terjebak Pinjaman Online
Sadar akan bahaya sampah, kakek lulusan Sekolah Dasar (SD), Muryani di Kabupaten Blitar menciptakan alat pengolah (destilator) limbah plastik yang bisa mengubah sampah plastik menjadi 3 jenis Bahan Bakar Mesin (BBM) yaitu premium, solar dan minyak tanah.
Diproduksi sejak tahun 2009, destilator karya kakek yang berprofesi sebagai petugas kebersihan kini telah laris dipesan oleh masyarakat ataupun perusahaan di seluruh penjuru Indonesia.
Kakek yang berusia 77 tahun ini mengaku belajar secara otodidak untuk menciptakannya. Ia mengatakan bahwa untuk 10 kg sampah plastik dapat menghasilkan 6 liter solar, 2,5 liter bensin premium dan 1 liter minyak tanah.
Baca juga: WHO: Hasil Uji Coba ‘Obat’ Virus Korona Keluar 3 Minggu ke Depan
Cara mengolahnya pun cukup mudah. Pertama ia memilah limbah sampah plastik yang kemudian langsung dijemur agar kering. Setelah kering, sampah plastik tersebut tinggal dimasukkan ke dalam mesin, ditutup dengan rapat dan dibakar dalam suhu hingga 200 derajat celcius selama 4 jam.
Selain menjadikan sampah menjadi BBM, Muryani juga mengolah sampai sebagai pupuk organik untuk kebutuhan petani di daerahnya.