Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Thursday, April 25, 2024
redaksi@topcareer.id
Tren

Lapisan Ozon yang Terbuka Lebar di Atas Kutub Utara Pulih

Bumi. (dok. IDNTimes)

Topcareer.id – Bumi memiliki cara penyembuhan diri sendiri (self healing) dari perubahan yang merugikan, dengan atau tanpa lockdown akibat pendemi global virus corona saat ini.

Sebuah contoh baru-baru ini dicatat ketika para ilmuwan mengkonfirmasi bahwa lubang ozon selebar 1 juta kilometer persegi di Kutub Utara kini telah tertutup.

Sebuah lubang langka di lapisan ozon yang menyebar lebih dari 1 juta kilometer persegi di wilayah itu ditemukan oleh para ilmuwan awal April 2020 ini. Lubang itu dipahami sebagai akibat suhu rendah di Kutub Utara.

Baca juga: NASA Miliki Tim Kerja Yang Khusus Lindungi Bumi Dari Alien

Jika lubang besar pemecah rekor ini berhasil bergerak melebar ke selatan Bumi dengan arus udara, itu akan menjadi ancaman langsung bagi manusia di Bumi.

Copernicus’ Atmosphere Monitoring Service (CAMS) dan Copernicus Climate Change Service (C3S), yang dijalankan atas nama Komisi Eropa, kini telah mengkonfirmasi bahwa lubang di atas Kutub Utara telah pulih dengan sendirinya.

Perhatikan bahwa penyembuhan lubang di lapisan ozon Bumi tidak ada hubungannya dengan pengurangan polusi yang berkelanjutan karena lockdown yang dilakukan banyak negara di Bumi untuk menekan penyebaran Covid-19.

Copernicus ECMWF menjelaskan bahwa pusaran kutub yang terjadi tahun ini sangat kuat, dengan suhu yang sangat dingin di dalamnya. Ini selanjutnya menghasilkan generasi awan stratosfer yang menghancurkan lapisan ozon dengan bereaksi dengan gas CFC.

Maka dari itu penggunaan gas CFC oleh manusia telah dilarang dilarang di seluruh dunia melalui protokol montreal 1987. Sekarang pusaran kutub telah melemah, menyebabkan kembali normalnya lapisan ozon di wilayah kutub.

Lubang lapisan ozon di Kutub Utara tersebut disebabkan oleh pusaran kutub yang kuat dan konsisten serta konsentrasi yang dihasilkan dari bahan kimia yang mengakibatkan penipisan ozon lebih dari biasanya. Apakah ini terkait dengan perubahan iklim di Bumi? Hingga kini masih diperdebatkan oleh para ilmuwan. *

Editor: Ade Irwansyah

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply