Topcareer.id – Pandemi virus corona setidaknya telah membuat suram beberapa lahan bisnis. PHK dan cuti panjang karyawan meluas dan telah memaksa sekitar 21% dari angkatan kerja Amerika Serikat mengajukan tunjangan pengangguran sejak pertengahan Maret 2020 lalu.
Banyak ekonom mengatakan Amerika Serikat kemungkinan sudah mengalami masa resesi. Dan bahkan ketika semua negara bagian nanti mulai dibuka kembali, akan banyak pekerjaan yang hilang mungkin tidak akan pernah kembali.
Mengutip CNN, selama masa krisis ini beberapa perusahaan justru berkembang pesat dan raih untung besar karena perubahan dramatis dalam perilaku konsumen.
Baca Juga: Tips Membangkitkan Bisnis Usai Pandemi
Restoran, bar, kantor, dan pusat kebugaran sebagian besar kosong karena jutaan orang Amerika tinggal di rumah untuk menekan laju penyebaran virus corona. Itu menciptakan peluang baru bagi beberapa perusahaan berikut ini.
Activision Blizzard, Electronic Arts, dan Nintendo
Video game cukup populer di masa pandemi seperti sekarang di mana sebagian besar orang menghabiskan waktu di rumah. Dan ini menjadi anugerah bagi perusahaan game papan atas seperti Activision Blizzard, Electronic Arts, dan Nintendo. Activision Blizzard (ATVI) mengatakan “Call of Duty: Modern Warfare,” yang keluar pada bulan September 2019 lalu, telah mengalami peningkatan penjualan mencapai US$ 1,52 miliar pada kuartal pertama 2020, naik 21% dibandingkan dengan tahun lalu US$ 1,26 miliar.
Untuk Electronic Arts (EA), pendapatan kuartal keempat tumbuh 12% dibandingkan dengan tahun lalu. Itu didukung oleh FIFA, Madden NFL, dan The Sims 4. Sama seperti Activision, perusahaan ini juga diuntungkan oleh orang-orang yang tinggal di rumah dan mencari pengalih perhatian dari berita-berita buruk tentang COVID-19 dengan bermain game. Nintendo mengatakan laba tahunannya melonjak 41%, tertinggi dalam sembilan tahun terakhir. Dan laba dalam tiga bulan pertama tahun 2020 lebih dari tiga kali lipat dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Clorox Company dan Reckitt Benckiser
Maraknya himbauan menjaga kebersihan untuk menghindari diri dari terserang virus corona telah membuat orang tidak bisa berhenti membersihkan tangan dan setiap sudut tempat tinggal mereka. Itu menguntungkan Clorox dan Reckitt Benckiser sebagai pembuat produk pembersih top dunia. Clorox (CLX) mengatakan keseluruhan penjualannya melonjak 15% untuk kuartal pertama. \
Reckitt Benckiser (RBGLY), perusahaan Inggris yang membuat Lysol dan Dettol, juga melihat rekor penjualan pada kuartal pertama naik 13,5% karena “permintaan konsumen yang kuat” untuk disinfektan. Pada bulan Maret dan April kemarin, penjualan disinfektan aerosol melonjak 230,5% dan pembersih serbaguna 109,1% daripada tahun lalu, menurut perusahaan riset Nielsen.