TopCareerID

Dari Inggris Hingga Malaysia, Begini Idul Fitri Bakal Dirayakan Tahun Ini

Perayaan libur Idul Fitri di Legoland Malaysia. (dok. Media Indonesia)

Topcareer.id – Tahun ini perayaan hari raya Idul Fitri bagi para umat muslim di dunia jatuh saat pandemi global virus corona belum mereda.

Penyebaran covid-19 yang masih meluas hingga kini telah memaksa setiap negara membuat aturan pembatasan dalam menghadapi perayaan hari raya Idul Fitri yang akan berlangsung pada 23 – 24 Mei 2020.

Beberapa negara masih menerapkan aturan lockdown di tengah hari raya Idul Fitri. Seperti muslim di Inggris telah didesak untuk merayakan festival Islam Idul Fitri di rumah saja.

Dewan Muslim Inggris mengatakan orang-orang harus merayakannya secara virtual karena harus menjaga jarak sosial yang dilakukan selama pandemi virus corona.

Baca juga: New Normal, Pramugari Tak Dibolehkan Lagi Lakukan Ini Meski Pandemi Usai

Pedoman untuk mereka yang merayakannya telah disusun oleh dewan. Miqdaad Versi, kepala urusan publik di MCB – sebuah organisasi dari berbagai badan Muslim Inggris mengatakan ada “kesedihan nyata” tidak dapat merayakan hari raya Idul Fitri secara komunal.

“Dari sudut pandang agama, itu sangat sulit. Setiap tahun orang berpakaian rapi dan pergi ke masjid untuk mengambil bagian dalam hal yang sangat penting ini, bagi sebagian orang dianggap wajib karena bagian dari keyakinan. Dan kini itu tidak mungkin terjadi.”

Bagaimana di negara lain? Buka halaman berikutnya >>

Di Turki, Presiden Tayyip Erdogan mengatakan pada bahwa lockdown selama empat hari yang dimulai pada 23 Mei akan diberlakukan secara nasional sebagai bagian dari upaya untuk mencegah penyebaran virus corona baru selama liburan keagamaan Idul Fitri.

Baca juga: Seperti Apa Normalitas Baru Makan di Restoran pasca-Wabah Corona?

Lockdown akan menghalangi sebagian besar orang untuk meninggalkan rumah. Kali ini yang terluas di Turki, di mana lockdown sebelumnya hanya diberlakukan di 31 kota atau lebih sedikit. Erdogan juga mengatakan masjid akan mulai memungkinkan sholat berjamaah pada 29 Mei.

Idul Fitri di Singapura

Begitu pula di Singapura, Dewan Agama Islam Singapura (MUIS) mengatakan tidak ada kunjungan Hari Raya atau pertemuan pada hari raya Idul Fitri tahun ini, bahkan warga Singapura harus menunda ibadah haji tahunan ke Mekah hingga 2021, mengingat pandemi covid-19 yang masih terus meluas.

Menjelang hari raya Idul Fitri di Singapura, takbir atau panggilan doa bersama akan dipimpin oleh Mufti Nazirudin Mohd Nasir dan berbagai pemuka agama melalui streaming langsung pada platform YouTube SalamSGTV dan halaman Facebook Muis and mosques.

Pada pagi hari H Idul Fitri, akan ada takbir langsung melalui stasiun radio Melayu Warna 94.2 FM, serta online melalui halaman Facebook masjid-masjid lokal.

Baca juga: Sendiri atau Jamaah, Begini Cara Sholat Idul Fitri di Rumah Sesuai Fatwa MUI

Dalam siaran persnya pada hari Jumat (15 Mei), dewan mengatakan, “Muslim harus mematuhi pembatasan nasional pada pertemuan di ruang publik dan pribadi, dan karena itu wajib untuk menahan diri dari kunjungan tradisional Hari Raya dan pertemuan di seluruh rumah tangga. Orang diijinkan keluar untuk membeli barang harus dilakukan secara individual dan lakukan sesingkat mungkin.

“Teknologi telah memberi kita kesempatan untuk secara kreatif menggunakan alat telekonferensi dan aplikasi pesan seluler untuk memenuhi kewajiban agama kita dan bahkan melakukan kunjungan Hari Raya ‘virtual’ kepada orang-orang yang kita cintai, untuk menjaga ikatan dan tradisi kita tetap hidup.

“Ini akan menjadi musim spesial Hari Raya yang mengharuskan kita semua untuk tetap waspada, ulet dan bersatu. Kita harus mengambil pandangan serius terhadap ancaman Covid-19, menjalankan tanggung jawab sosial, dan menjaga orang-orang yang kita cintai dan masyarakat Singapura yang lebih besar tetap aman.”

Bagaimana cerita dari Malaysia? Buka halaman berikutnya>>

Cerita warga Indonesia di Malaysia

Lalu bagaimana dengan Malaysia? Di Malaysia negara yang mayoritas Muslim seperti Indonesia akan mengurangi larangan sholat berjamaah di masjid-masjid mulai Jumat (22 Mei) dan menjelang hari raya Idul Fitri, kata pemerintah yang secara bertahap melonggarkan pembatasan yang telah membantu mengendalikan virus corona.

Berita itu menyusul pembukaan kembali banyak bisnis di Malaysia pekan lalu. Ibukotanya, Kuala Lumpur, adalah salah satu wilayah federal Malaysia yang akan memungkinkan shalat oleh jemaat yang jumlahnya terbatas atau kurang dari 30, kata Zulkifli Mohamad Al-Bakri, menteri urusan agama Malaysia.

Seorang WNI yang tinggal di Malaysia, Magi Novita Kesai menyampaikan pada hari raya Idul Fitri di sini, diizinkan untuk mengunjungi sanak sudara yang berada dalam wilayah yang sama dan dibatasi maksimum 20 orang dalam satu rumah dalam satu waktu dan hanya pada hari pertama Idul Fitri saja.

“Travel antar state pun masih dilarang. Untuk shalat Ied diperbolehkan mengikuti SOP tiap wilayah. Ada yang maksimal 15 orang, ada yang masih belum diperbolehkan sholat berjamaah di masjid,” ujarnya pada topcareer.id saat dihubungi Selasa (19/5/2020).

Langkah yang diambil Menteri urusan agama itu mengecualikan 12 negara bagian Malaysia yang tersisa, yang memiliki undang-undang mereka sendiri tentang masalah agama, tetapi Zulkifli mengatakan mereka bebas untuk mengambil tindakan serupa jika mereka menginginkannya.

Magi juga mengungkapkan perasaannya terhadap perayaan Idul Fitri tahun ini, “Perasaannya sedih. Biasa Lebaran di Indonesia. Walaupun di Malaysia Covid daily case sudah menurun jadi dua digit, tapi tetap bingung kalau mau ke Indo gimana, keadaan di sana yang justru bikin takut,” kata Magi.

Meskipun kasus harian baru terus menurun, sekolah dan perguruan tinggi di Malaysia akan tetap ditutup hingga 9 Juni 2020. *

Editor: Ade Irwansyah

Exit mobile version