Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Friday, April 26, 2024
redaksi@topcareer.id
Lifestyle

Jangan Olahraga Sambil Konsumsi Minuman Berenergi

Minuman berenergi bisa bikin kecanduan.Ilustrasi. (dok. How stuff Works)

Topcareer.id – Benarkah minuman pembangkit energi diperlukan untuk menggenjot stamina dalam aktivitas olahraga? Mungkin kamu bakal mengiyakan karena kebanyakan iklan di televisi menggambarkan minuman berenergi membantu atlet jadi lebih kuat atau lebih cepat.

Namun, para ahli gizi justru mengkhawaytirkan penggunaan minuman jenis itu bagi olahragawan.

Minuman berenergi biasanya terbuat dari berbagai vitamin, asam amino, gula, dan kafein dalam jumlah besar. Bahkan kandungan kafeinnya ditengarai setara dengan satu cangkir kopi.

Nah, itu sebabnya Liz Applegate, ahli gizi olahraga dari Universitas California, mengatakan pada CNN bahwa para olahragawan sebaiknya tak mengonsumsi minuman berenergi. Ini berbalikan dengan iklan-iklan minuman berenergi, yang mengasosiasikan minuman semacam ini dengan kegiatan fisik dan olahraga.

Baca juga: Olahraga 150 Menit Seminggu Bantu Turunkan Depresi

Di AS, minuman bermerek Red Bulls jadi salah satu sasaran kritik. Red Bulls–sebagaimana beberapa produk sejenis di Indonesia–mengiklankan diri sebagai minuman pemberi energi spontan. Produk ini disebut sebagai minuman menyehatkan yang mengandung vitamin, asam amino, dan taurin. Produk ini pernah menyarankan agar olahragawan meminumnya selama pertandingan untuk mencegah stamina melorot.

Tapi ahli gizi tak setuju dengan saran itu. Katanya, minuman itu tak lebih dari sekaleng air dengan kafein dan gula. Komposisi seperti itu justru tak baik untuk aktivitas olahraga. Sebab, terlalu banyak kafein dan gula mengakibatkan kemampuan tubuh menyerap air akan melambat.

Akan lebih berbahaya lagi bila minuman semacam itu dicampur dengan minuman beralkohol. Soalnya, kafein dan alkohol yang terlalu banyak akan merusak jantung. Minum beberapa gelas akan membuat jantung berpacu lebih kencang, tekanan darah naik, dan akhirnya bisa menyebabkan serangan jantung. Hii… seram. *

the authorAde Irwansyah

Leave a Reply