Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Friday, April 19, 2024
redaksi@topcareer.id
Tren

Konsumsi BBM di Jawa Bagian Barat Mulai Berangsur Normal

Pertamina berencana hapus Pertalite dan diganti dengan Pertamax Green 92.Pertamina berencana hapus Pertalite dan diganti dengan Pertamax Green 92.

Topcareer.id – PT Pertamina (Persero) mencatat konsumsi BBM dan LPG untuk wilayah Jawa bagian Barat sudah memasuki masa transisi normal baru, yakni mulai mendekati konsumsi rata-rata konsumsi harian normal.

Unit Manager Communication, Relations & CSR Marketing Operation Region (MOR) III Dewi Sri Utami menjelaskan, sejak akhir pekan lalu, konsumsi BBM jenis gasoline (Premium, Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo) di Provinsi Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat, mencapai 23 ribu Kiloliter (KL) per hari.

Ia menyampaikan bahwa konsumsi itu masih menunjukkan penurunan sebesar 12% dari kondisi normal. Konsumsi normal adalah mengacu pada konsumsi periode Januari–Februari 2020 sekitar 26 ribu KL per hari.

Penurunan konsumsi juga masih terjadi untuk produk gasoil (Solar, Dexlite, Pertamina Dex), sebesar 9.800 KL per hari atau masih turun 18% jika dibandingkan konsumsi normal.

Berdasarkan data harian, penguatan konsumsi gasoil dan gasoline mulai terlihat sejak 3-6 Juni 2020, di mana, konsumsinya turun hanya kisaran 10-15% dibandingkan kondisi normal. Padahal, saat-saat sebelumnya, penurunan konsumsi BBM pernah mencapai lebih dari 40%.

“Hal ini mencerminkan persiapan masyarakat akan pemberlakuan masa transisi normal baru ini pada 5 Mei, sehingga mulai beraktivitas dan keluar rumah, terlebih di kawasan Jakarta dan sekitarnya,” jelas Dewi, dalam keterangan tertulis, Selasa (9/6/2020).  

Baca juga: Zoom Laporkan Pertumbuhan Pendapatan Hingga 169%

Seiring dengan pergerakan konsumsi BBM, Dewi menambahkan, pihaknya memastikan pasokan BBM di masa transisi ini aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya di wilayah Jawa bagian Barat.

Di wilayah MOR III ini, yakni Provinsi DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat, pasokan gasoline dan gasoil sangat mencukupi. Ketersediaan stok BBM lebih dari 21 hari, atau di atas ketahanan stok nasional.

Sementara itu, pada konsumsi LPG untuk sektor rumah tangga, yakni produk LPG subsidi 3 kilogram (Kg), Bright Gas 5,5 Kg dan 12 Kg, mencapai 7.126 Metric Ton (MT) per hari. Konsumsi ini relatif sama dibandingkan konsumsi pada kondisi normal yaitu 7.150 MT per hari.

“Kami memastikan stok LPG Pertamina mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Sejak pandemik Covid-19, konsumsi LPG di sektor rumah tangga bergerak variatif. Ada kenaikan LPG subsidi di beberapa wilayah. Namun untuk LPG Non Subsidi cenderung turun terutama di wilayah Jakarta,” ujar Dewi.

“Pasalnya, beberapa warga yang semula berdomisili di Jakarta, kembali ke kampung asalnya. Selain itu, tutupnya beberapa usaha kuliner dan restoran karena tidak beroperasi selama masa PSBB.”

Baca juga: Di Masa Pandemi, Pelabuhan Indonesia II Raih Pendapatan Rp 3,5 Triliun

Dewi menambahkan, tidak hanya kesiapan BBM dan LPG, ketersediaan pasokan avtur dalam merespon kebutuhan maskapai pesawat udara yang mulai kembali beroperasi juga dalam kondisi aman dengan ketahanan stok 50 hari.

Editor: Feby Ferdian

Leave a Reply