Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Saturday, April 27, 2024
redaksi@topcareer.id
Tren

Pasang Surut Pelarangan Penerbangan Amerika dan China Karena Politik dan Corona

Ilustrasi (dok. Travel Update)

Topcareer.id – Setelah sebelumnya sempat ramai dikabarkan Amerika Serikat melarang seluruh maskapai China masuk AS, kini otoritas AS menarik kembali ancaman mereka untuk memblokir penerbangan dari China ke AS setelah pemerintah Cina juga mengubah kebijakannya sendiri.

Pengumuman Jumat (5/6) lalu dari Departemen Perhubungan AS menyusul keputusan regulator penerbangan sipil Tiongkok pada sehari sebelumya Kamis (4/6) untuk mengizinkan sejumlah penerbangan dari maskapai AS masuk ke Cina.

Perubahan kebijakan antara kedua negara ini dimulai ketika minat untuk terbang dari AS ke China menurun karena pandemi virus corona. American Airlines, Delta Air Lines, dan United Airlines akhirnya menghentikan layanan antara kedua negara. Pemerintah AS akhirnya memberlakukan beberapa pembatasan perjalanan.

Baca juga: China Berangsur Pulih, Industri Perjalanan Siap Kembali Bergerak

Ketika Delta dan United berusaha untuk melanjutkan layanan, mereka menemukan pembatasan pemerintah China yang tidak mengizinkannya masuk ke China, menurut Departemen Transportasi. Akan tetapi, akhirnya China mengizinkn layanan terbatas antara kedua negara.

Jadi awalnya pada hari Rabu (3/6), Departemen Perhubungan AS menetapkan pemerintah China melanggar perjanjian perjalanan internasional antara kedua negara, dan mengatakan akan segera membatasi penerbangan dari China ke AS.

Pejabat China menanggapi pada hari Kamis (4/6) dengan melonggarkan pembatasan mereka dengan cara yang akan memungkinkan Delta dan United melakukan satu penerbangan pulang pergi mingguan.

Baca juga: (in-depth) Kala Vaksin Corona Tersedia, Apa Orang Kaya Bakal Dapat Lebih Dulu?

Departemen Transportasi AS mengatakan masih yakin pemerintah China telah “merusak hak pengoperasian maskapai penerbangan AS,” walaupun itu tetap memungkinkan operasional maskapai penerbangan kedua negara itu berjalan, total ada sebanyak dua mingguan penerbangan pulang-pergi penumpang telah terjadwal ke dan dari Amerika Serikat.

Dikabarkan pemerintah China dapat memilih maskapai mana yang akan melakukan penerbangan. Departemen Perhubungan kedua belah pihak mengatakan berharap langkah itu mengarah pada “lingkungan yang lebih baik” bagi maskapai kedua negara, bukan pembatasan jangka panjang.

Hubungan AS dan China kerap mengalami panas dingin sepanjang pemerintahan AS di bawah Donald Trump. Presidden AS ini selalu menuding China menjadi biang keladi ekonomi AS yang terpuruk, sebagai bagian kampanye dan kebijakannya yang anti asing dan imigran.

Wabah corona yang dimulai di China sejak Januari silam makin memberi bensin pada hubungan panas-dingin As dengan China. Di awal tahun, ketika virus mewabah di China, AS menutup penerbangan dari China. Kini, saat pandemi corona memusat di AS hingga menewaskan labih dari seratusan ribu jiwa dan menginfeksi hampir dua juta orang, giliran China membatasi penerbangan dari AS. *

Editor: Ade Irwansyah

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply