Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Thursday, November 21, 2024
idtopcareer@gmail.com
Sosok

Tak Kalah dari Dr. Reisa, Ini Panprapa Yongtrakul, Ratu Kecantikan yang Jadi Juru Bicara Covid-19 Thailand

Panprapa Yongtrakul, juru bicara Covid-19 Thailand. (dok. Pattayamail)

Topcareer.id – Bila Indonesia merekrut juru bicara COVID-19 yang cantik Dr Reisa Broto Asmoro, Thailand pun punya juru bicara tak kalah cantik. Dr Panprapa Yongtrakul yang pernah menjadi Miss Thailand 2008 menjadi asisten juru bicara Centre for Covid-19 Situation Administration (CCSA) di Thailand.

Tugasnya di posisi barunya sama dengan Dr Reisa di Indonesia, yakni untuk memperbarui informasi dan menyampaikannya kepada publik tentang perkembangan pandemi virus corona. Dr Panprapa berbicara di depan publik setiap akhir pekan sejak 23 Mei 2020 lalu.

Pengangkatan dirinya merupakan kejutan besar mengingat bahwa Dr. Taweesilp Visanuyothin telah menjadi satu-satunya wajah dan suara CCSA sejak didirikan pada 26 Maret 2020.

Kinerja Taweesilp sebagai juru bicara, meskipun tidak sepenuhnya bebas dari kritik, telah mendapat pujian luas. Namun bulan ini terlihat ada perubahan pada konferensi pers CCSA dengan Panprapa yang mewakili Taweesilp.

Baca juga: Dokter Reisa Broto Asmoro, dari Dr OZ Indonesia ke Jubir Cantik Gugus Tugas COVID-19

Menteri Kesehatan Masyarakat Anutin Charnvirakul, yang juga wakil perdana menteri, adalah orang pertama yang menyampaikan berita tentang peran baru mantan ratu kecantikan itu.

“Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan Jenderal Prayut Chan-o-cha, dalam kapasitasnya sebagai direktur CCSA, secara lisan menugaskan Dr Panprapa Yongtrakul untuk melayani sebagai wakil juru bicara CCSA mulai hari ini dan seterusnya,” kata Anutin.

Taweesilp tersenyum ketika dia memperkenalkan Panprapa kepada pers, 22 Mei silam. “Direktur CCSA ingin menemukan seseorang untuk membantu saya, dan menteri kesehatan masyarakat merekomendasikan penasihatnya Dr Panprapa untuk membantu sebagai juru bicara,” katanya

Panprapa tampil cukup baik dalam pidato nasional pertamanya, meskipun ia harus sering membaca catatannya. Dia semakin percaya diri pada hari kedua, membuat lebih banyak kontak mata dengan audiens dan berbicara secara alami.

Baca juga: Inovasi Masa Pandemi: Tempat Tidur Rumah Sakit dari Kardus yang Bisa Menjadi Peti Mati

Namun, dia belum menunjukkan apakah dia dapat menangani banyak pertanyaan berat dari media, sesuatu yang telah biasa dilakukan Taweesilp dengan otoritas dan keterampilan yang menonjol.

Lahir pada tahun 1988, Panprapa telah membangun profil yang mempesona. Dia belajar di sekolah Triam Udom Suksa yang bergengsi sebelum memasuki Fakultas Kedokteran Universitas Chulalongkorn.

Pada usia 18, ia mengikuti Miss Teen Thailand dan dianugerahi runner-up kedua. Dua tahun kemudian pada 2008, Panprapa dinobatkan sebagai Miss Thailand pada usia 20 tahun. Mimpinya sejak kecil menjadi ratu kecantikan tercapai.

Baca juga: Cerita Raja Thailand Boyong 20 Selir Isolasi Diri Hindari Corona

“Saya memilih untuk belajar kedokteran karena saya ingin melayani masyarakat … Saya tertarik untuk menjadi juru bicara juga, karena saya ingin mengekspresikan diri saya dan percaya komunikasi itu penting, bahkan untuk dokter,” katanya.

Panprapa kemudian belajar untuk master di bidang dermatologi di Chulabhorn International College of Medicine, Universitas Thammasat, sebelum bergabung dengan Program Beasiswa Dermatologi di Mount Sinai Medical Center di New York. Dia juga memiliki pengalaman media, setelah menyajikan berita kerajaan di saluran MCOT HD 30.

Mengingat kecantikan, kecerdasan, dan kefasihannya, dia tampaknya akan menjadi lebih dari sekadar wajah sekilas di CCSA. Seminggu sebelum mengambil peran barunya, dia bergabung dengan tim Kementerian Kesehatan Masyarakat untuk memberikan vaksin flu ke Rumah Sakit Memorial Raja Chulalongkorn. *

Editor: Ade Irwansyah

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply